KALTENGLIMA.COM - Serai merupakan salah satu bahan alami yang dapat membantu mengendalikan kadar gula darah, sehingga bermanfaat bagi pasien diabetes.
Sebuah studi di Atlantis Press menunjukkan bahwa komponen bioaktif dalam serai mampu menurunkan kadar gula darah secara signifikan, baik pada tikus dengan diabetes maupun yang sehat.
Selain itu, kombinasi serai dan jahe diketahui lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah berkat kandungan gingerol pada jahe yang dapat menunjang kerja insulin.
Baca Juga: WHO Dorong Regulasi Baru: Minuman Beralkohol di Eropa Harus Punya Label Peringatan Kanker
Oleh karena itu, mengonsumsi air rebusan serai dan jahe berpotensi memberikan manfaat dalam pengelolaan kadar gula darah dan pencegahan diabetes.
Namun, ada beberapa kelompok yang sebaiknya menghindari konsumsi teh serai, terutama dalam jumlah berlebihan.
1. Ibu Hamil
Serai dapat memicu aliran menstruasi, yang berpotensi menyebabkan keguguran jika dikonsumsi dalam dosis tinggi. Meski demikian, penelitian tahun 2016 menunjukkan bahwa serai aman bagi ibu hamil jika dikonsumsi dalam jumlah terbatas, yakni maksimal tiga cangkir per hari.
Baca Juga: Manfaat Buah Lontar Untuk Kesehatan
2. Orang dengan Penyakit Ginjal
Penelitian dalam Journal of Renal Nutrition menunjukkan bahwa konsumsi serai dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang dapat menurunkan laju filtrasi glomerular, yaitu proses penyaringan darah di ginjal. Jika kondisi ini terjadi, fungsi ginjal bisa terganggu.
3. Orang yang Mengonsumsi Obat Diuretik
Serai memiliki sifat diuretik, seperti halnya obat-obatan yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah melalui peningkatan produksi urin. Jika dikonsumsi bersamaan, tekanan darah bisa turun terlalu drastis, yang berisiko menyebabkan hipotensi.
Dengan demikian, meskipun serai memiliki manfaat bagi pengelolaan kadar gula darah, konsumsinya perlu diperhatikan bagi kelompok tertentu agar tidak menimbulkan efek samping yang merugikan.