kesehatan

Ikan Asin Menyebabkan Kanker Nasofaring? Simak Penjelasannya

Jumat, 21 Februari 2025 | 16:42 WIB
Ramai jadi perbincangan kalau ikan asin dapat menyebabkan kanker nasofaring (Tangkapan layar Chanel YouTube Dapur ichy)

Faktor risiko tersebut meliputi:

Baca Juga: Hari Libur, Cuti Bersama hingga Tanggal Penting Maret 2025

  • Jenis kelamin: Kanker nasofaring dua hingga tiga kali lebih umum terjadi pada laki-laki daripada pada perempuan.
  • Ras: Kanker nasofaring lebih umum terjadi di beberapa wilayah di China, Asia Tenggara, dan Afrika Utara.
  • Usia: Di daerah-daerah yang jarang terkena kanker nasofaring, kanker ini lebih mungkin terdiagnosis pada orang-orang yang berusia di atas 50 tahun. Namun, di daerah-daerah berisiko tinggi, orang-orang yang lebih muda lebih mungkin terkena kanker ini.
  • Makanan yang diawetkan dengan garam: Bahan kimia (seperti nitrosamin, yang merupakan zat karsinogenik/penyebab kanker) yang dilepaskan saat memasak dan mengonsumsi makanan yang diawetkan dengan garam, seperti ikan dan daging asin serta sayuran yang diawetkan, dapat masuk ke saluran hidung, sehingga meningkatkan risiko kanker nasofaring. Seseorang yang mengonsumsi ikan asin ala China setiap hari memiliki peluang hingga dua puluh kali lebih tinggi untuk terkena kanker nasofaring dibandingkan dengan seseorang yang jarang memakannya. Terpapar bahan kimia ini pada usia dini dapat meningkatkan risiko lebih tinggi lagi. Sebaliknya, pola makan yang tinggi kacang-kacangan, polong-polongan, buah-buahan, dan sayuran serta rendah produk susu dan daging dapat membantu menurunkan risiko kanker nasofaring.
  • Virus Epstein-Barr (EBV): Virus umum ini biasanya menyebabkan penyakit seperti flu ringan dan mononukleosis infeksiosa atau demam kelenjar. EBV dapat tetap dalam keadaan dorman (tidak aktif) dalam sel darah setelah infeksi awal. Pada beberapa orang, infeksi EBV kemudian memicu perkembangan kanker nasofaring, meskipun belum sepenuhnya dipahami bagaimana dan mengapa. Ada kemungkinan bahwa gen seseorang atau kebiasaan merokok dapat memengaruhi cara tubuh merespons virus. EBV ditemukan pada hingga 85 persen kanker nasofaring.
  • Human papillomavirus (HPV): Infeksi dengan jenis HPV tertentu dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
  • Alkohol dan tembakau: Konsumsi alkohol dan tembakau dalam jumlah besar dapat meningkatkan risiko terkena kanker nasofaring, terutama untuk karsinoma sel skuamosa berkeratinisasi (keratinising squamous cell carcinoma).
  • Riwayat keluarga: Memiliki satu atau lebih anggota keluarga dengan kanker nasofaring meningkatkan risiko penyakit ini. Tidak jelas apakah ini disebabkan oleh gen yang diwariskan, faktor lingkungan yang sama (seperti pola makan atau tempat tinggal yang sama), atau mungkin kombinasi dari semua ini.

Baca Juga: Ini Kata MenPAN-RB soal FWA bagi ASN Saat Libur Lebaran

Tanda dan gejala kanker nasofaring

Tanda dan gejala kanker nasofaring dapat berbeda pada setiap orang. Tanda dan gejala awal kanker nasofaring dapat meliputi:

  • Benjolan di leher.
  • Nyeri, mendengar denyutan, atau dengingan di telinga.
  • Kesulitan mendengar
  • Sakit tenggorokan.
  • Hidung tersumbat.
  • Mimisan.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB