KALTENGLIMA.COM - Durasi menstruasi pada setiap wanita memang bervariasi, namun umumnya berlangsung antara empat hingga delapan hari.
Menurut Dr. Asha Hiremath, seorang dokter spesialis kandungan dan laparoskopi, perbedaan ini terjadi karena setiap individu memiliki siklus menstruasi yang unik dalam hal durasi dan konsistensi.
Meski demikian, ada kalanya seorang wanita mengalami durasi menstruasi yang lebih singkat dari biasanya.
Baca Juga: Mau Tunda Kehamilan? Ini Manfaat dan Cara Kerja Egg Freezer
Salah satu penyebab utamanya adalah stres, yang dapat mengganggu keseimbangan hormon tubuh dan berdampak pada lamanya menstruasi.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Clinical & Diagnostic Research menyebutkan bahwa wanita yang bekerja dalam lingkungan penuh tekanan lebih berisiko mengalami siklus haid yang lebih pendek.
Selain stres, olahraga yang terlalu intens juga bisa menjadi faktor pemicu. Aktivitas fisik yang terlalu berat dapat menghambat pelepasan hormon yang mengatur ovulasi, sehingga mengakibatkan menstruasi menjadi lebih singkat.
Baca Juga: Benarkah Kebanyakan Makan Telur Bisa Membuat Bisulan? Mitos atau Fakta
Penyebab lainnya adalah adanya kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan tiroid, atau infeksi menular seksual tertentu.
PCOS sendiri tidak hanya memengaruhi durasi haid, tetapi juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan dan perubahan suasana hati yang drastis.
Untuk mengatasi masalah ini, penting bagi wanita untuk mengelola stres dengan baik, misalnya melalui meditasi atau yoga.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Kesalahan Saat Sikat Gigi yang Bisa Merusak Kesehatan Mulut
Selain itu, menjaga kualitas tidur minimal tujuh jam per malam, mengonsumsi makanan sehat, serta berolahraga secara teratur namun tidak berlebihan, sangat dianjurkan.
Jika durasi menstruasi yang singkat terjadi secara terus-menerus selama beberapa bulan, sebaiknya segera konsultasikan dengan tenaga medis profesional guna mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat.