KALTENGLIMA.COM - Kesadaran yang meningkat terhadap perencanaan keluarga dan karir telah memicu popularitas prosedur egg freezing atau pembekuan sel telur sebagai solusi untuk menunda kehamilan tanpa mengorbankan peluang menjadi orang tua di masa depan.
Prosedur ini, yang secara medis dikenal sebagai kriopreservasi oosit, bertujuan untuk mengumpulkan, membekukan, dan menyimpan sel telur wanita guna digunakan di kemudian hari, terutama saat kesuburan alami mulai menurun seiring bertambahnya usia.
Dikutip dari laman Get Carrot, pembekuan sel telur awalnya ditujukan bagi pasien yang harus menjalani perawatan medis seperti kemoterapi, radiasi, atau operasi yang berisiko menurunkan kesuburan.
Baca Juga: Benarkah Kebanyakan Makan Telur Bisa Membuat Bisulan? Mitos atau Fakta
Kini, prosedur ini juga tersedia secara luas bagi siapa pun yang ingin menjaga pilihan memiliki anak di masa depan, baik karena alasan medis maupun non-medis.
Alasan non-medis tersebut meliputi keinginan untuk fokus pada karir, belum menemukan pasangan yang tepat, atau menghadapi ketidakpastian dalam rencana membangun keluarga—termasuk pada individu LGBTQ+ atau mereka yang mempertimbangkan menjadi orang tua tunggal.
Menurut American Society for Reproductive Medicine, hasil terbaik dari prosedur ini diperoleh jika sel telur dibekukan sebelum usia 38 tahun, karena kualitas dan jumlah sel telur akan menurun seiring usia.
Baca Juga: Hati-Hati! Ini Kesalahan Saat Sikat Gigi yang Bisa Merusak Kesehatan Mulut
Risiko mutasi genetik juga meningkat seiring bertambahnya usia, yang dapat menyebabkan keguguran atau gangguan genetik pada anak. Prosedur egg freezing sendiri bukan keputusan yang bisa diambil sembarangan.
Diskusi dengan dokter, khususnya spesialis endokrinologi reproduksi, sangat penting untuk menilai kondisi kesuburan dan menentukan apakah seseorang cocok menjalani prosedur ini.
Bagi banyak perempuan, pembekuan sel telur menjadi langkah preventif untuk menjaga kesempatan menjadi ibu di waktu yang mereka rasa tepat, tanpa tekanan biologis yang menyertai usia.
Artikel Terkait
Cara Aman Konsumsi Suplemen agar Hati Tetap Sehat
7 Aktivitas Sehari-hari yang Bisa Bakar Kalori Seperti Jalan Kaki
Ini Ciri-ciri Hipertensi yang Bisa Terdeteksi dari Mata
Apakah Jus Efektif untuk Detoks? Simak Penjelasan Pakar
Waspadai! Tiga Hal Ini Juga Bisa Bikin Tubuh Kekurangan Cairan