KALTENGLIMA.COM - Kayu manis, atau cinnamon, merupakan rempah yang populer digunakan sebagai penambah rasa makanan serta obat tradisional, bahkan kini tersedia dalam bentuk suplemen untuk membantu mengatasi berbagai kondisi seperti diabetes, penurunan berat badan, dan demam.
Namun, meskipun memiliki beragam manfaat kesehatan, konsumsi kayu manis tidak boleh dilakukan secara berlebihan.
Studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Food Chemistry: Molecular Sciences mengungkap bahwa kayu manis dapat memengaruhi metabolisme obat resep, sehingga perlu diwaspadai terutama oleh individu dengan penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, kanker, radang sendi, asma, obesitas, HIV/AIDS, dan depresi.
Baca Juga: Daftar Makanan Tinggi Antioksidan untuk Menjaga Kesehatan Otak
Menurut Dr. Leana Wen, asisten profesor di Universitas George Washington, konsumsi suplemen kayu manis harus dilakukan dengan hati-hati.
Hal ini berkaitan dengan kandungan aktif utama dalam kayu manis, yakni sinamaldehida, yang dalam penelitian terbukti diserap sepenuhnya oleh tubuh, baik saat perut kosong maupun setelah makan.
Setelah diserap, senyawa ini dengan cepat diubah menjadi asam sinamat dan dapat mengaktifkan reseptor tertentu yang berperan dalam metabolisme obat.
Baca Juga: Jarang Diketahui, Ini 6 Manfaat Hebat Kulit Alpukat untuk Kesehatan
Aktivitas inilah yang berpotensi memicu interaksi antara kayu manis dan obat resep jika dikonsumsi dalam jumlah besar atau dalam jangka waktu lama, seperti penggunaan kapsul kayu manis setiap hari selama berbulan-bulan.
Oleh karena itu, para peneliti menyarankan agar penggunaan suplemen kayu manis selalu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter guna mencegah dampak negatif yang tidak diinginkan terhadap kesehatan.