Kenali Tanda Kanker Prostat yang Sering Muncul di Malam Hari

KALTENGLIMA.COM - Terbangun di malam hari untuk buang air kecil memang kerap dianggap hal biasa, terutama seiring bertambahnya usia.

Namun, jika frekuensinya meningkat dari biasanya, kondisi ini sebaiknya tidak diabaikan karena bisa menjadi sinyal awal adanya masalah kesehatan, salah satunya adalah kanker prostat.

Menurut Dr. Jiri Kubes, seorang pakar onkologi radiasi, sering buang air kecil di malam hari bisa mengindikasikan gejala awal dari nocturia, yang dalam beberapa kasus berkaitan dengan kanker prostat.

Baca Juga: Durasi Haid Lebih Pendek dari Biasanya? Cari Tahu Penyebab dan Cara Atasinya

Ia menekankan bahwa meskipun keluhan ini umum terjadi, perubahan kebiasaan seperti meningkatnya frekuensi kencing malam perlu diperiksa lebih lanjut.

Kanker prostat umumnya tidak menimbulkan gejala pada tahap awal hingga tumor cukup besar untuk menekan uretra.

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain sering buang air kecil (terutama malam hari), kesulitan saat mulai buang air, aliran urin yang lemah atau terputus, perasaan tidak tuntas setelah buang air, serta nyeri atau sensasi terbakar saat kencing.

Baca Juga: Mau Tunda Kehamilan? Ini Manfaat dan Cara Kerja Egg Freezer

Meski gejala tersebut tidak selalu menandakan kanker—karena pembesaran prostat jinak juga bisa menimbulkan keluhan serupa—memeriksakan diri ke dokter tetap penting untuk memastikan diagnosis.

Risiko kanker prostat cenderung meningkat pada pria berusia di atas 50 tahun, terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat keluarga atau berasal dari kelompok kulit hitam, yang menurut data memiliki kecenderungan lebih tinggi terhadap penyakit ini.

Deteksi dini menjadi kunci keberhasilan pengobatan karena memungkinkan penanganan lebih awal dengan pilihan terapi yang lebih beragam dan hasil yang lebih baik.

Baca Juga: Benarkah Kebanyakan Makan Telur Bisa Membuat Bisulan? Mitos atau Fakta

Salah satu terapi modern yang kini digunakan adalah terapi sinar proton, yang memiliki keunggulan dalam hal presisi dan minim efek samping, terutama karena kemampuannya menargetkan sel kanker tanpa merusak jaringan sehat di sekitar prostat, sehingga dapat mempertahankan fungsi kontrol urin dan seksual secara optimal.