kesehatan

Varian LF.7 dan NB.1.8 Jadi Penyebab Meningkatnya Kasus COVID di Singapura, Ini Gejalanya

Senin, 19 Mei 2025 | 17:37 WIB
Kasus COVID-19 di Singapura. (sasint/pixabay.com)

KALTENGLIMA.COM - Singapura sedang menghadapi lonjakan kasus COVID-19, dengan jumlah infeksi meningkat menjadi 14.200 kasus dalam periode 27 April hingga 3 Mei 2025, naik dari 11.100 kasus pada minggu sebelumnya.

Kementerian Kesehatan Singapura menyebut bahwa varian LF.7 dan NB.1.8, yang merupakan turunan dari varian JN.1, menjadi penyumbang utama lonjakan tersebut dengan mendominasi lebih dari dua pertiga total kasus.

Kedua varian ini juga telah digunakan dalam komposisi vaksin COVID-19 terkini. Meskipun demikian, hingga saat ini belum ditemukan bukti bahwa varian tersebut lebih mudah menular atau menyebabkan gejala yang lebih parah dibandingkan varian sebelumnya.

Baca Juga: Perubahan pada Mata yang Jadi Tanda Kolesterol Tinggi

Pihak otoritas menyatakan bahwa kemunculan gelombang infeksi secara berkala merupakan hal yang wajar.

Gejala yang umumnya dialami pasien yang terinfeksi varian ini meliputi flu, batuk, sakit tenggorokan, mual, muntah, gangguan kognitif ringan seperti brain fog, serta peradangan pada mata atau konjungtivitis.

Menurut penuturan Dr. Lim Kim Show dari Life Family Clinic, mayoritas pasien yang datang berobat hanya mengalami gejala ringan seperti flu biasa dan umumnya pulih dengan cepat.

Baca Juga: Joe Biden Alami Gejala Kanker Prostat, Kenali Tanda-tandanya

Ia juga mengungkapkan bahwa sebagian besar pasien belum menerima vaksin booster dalam satu hingga dua tahun terakhir, sehingga penurunan kekebalan tubuh diduga menjadi salah satu penyebab meningkatnya kerentanan terhadap varian baru.

Seiring peningkatan kasus, jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit juga meningkat, dengan rata-rata harian naik dari 102 menjadi 133 pasien, meskipun jumlah kasus di unit perawatan intensif justru menurun menjadi rata-rata dua pasien per hari.

Sebagai langkah mitigasi, pemerintah Singapura mengimbau kelompok berisiko tinggi seperti lansia dan penderita penyakit kronis untuk segera mendapatkan vaksin booster versi terbaru.

Baca Juga: COVID-19 di Singapura Meningkat Akibat Varian Baru, Banyak Penduduk Mengeluh Tentang Gejala Ini

Selain itu, masyarakat juga dianjurkan menerapkan langkah pencegahan seperti menggunakan masker di tempat ramai, rutin mencuci tangan, dan tetap beristirahat di rumah jika merasa tidak sehat guna mengurangi risiko penularan.

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB