KALTENGLIMA.COM - dr Aaron Lord, seorang neurolog dari NYU Langone Hospital-Brooklyn, menjelaskan bahwa konsumsi makanan tinggi lemak jenuh dan karbohidrat olahan, terutama dari makanan ultra-proses, dapat merusak pembuluh darah di otak.
Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko berbagai gangguan neurologis seperti penurunan fungsi otak, stroke, dan demensia.
Ia juga menekankan pentingnya membatasi asupan gula berlebihan karena gula dapat merusak kemampuan otak dalam memproduksi adenosin trifosfat (ATP), yaitu molekul yang berperan menyediakan energi bagi aktivitas seluler penting.
Baca Juga: Ini Alasan Polisi Tangguhkan Penahanan Belasan Mahasiswa Trisakti
Selain itu, gula juga dapat memicu lonjakan insulin dan mengganggu metabolisme otak, yang pada akhirnya dapat berdampak buruk terhadap fungsi kognitif.
dr Lord menambahkan bahwa meskipun penurunan fungsi kognitif mungkin tidak sepenuhnya dapat dipulihkan, menerapkan pola makan yang sehat dapat memperlambat proses neurodegeneratif dan menurunkan risiko penyakit Alzheimer.
Untuk menjaga kesehatan otak, dr Lord merekomendasikan enam jenis makanan dan minuman yang sebaiknya dikonsumsi setiap hari.
Baca Juga: Berbeda dari Pemerintah, Jemaah An-Nadzir Gowa Putuskan Idul Adha 5 Juni 2025
Pertama, sayuran berdaun hijau seperti pokcoy, asparagus, dan brokoli yang kaya serat, folat, lutein, serta beta-karoten.
Serat dalam sayuran ini berperan penting dalam menjaga kesehatan mikrobioma usus, yang secara tidak langsung dapat mendukung fungsi otak.
Kedua, tomat yang merupakan sumber antioksidan seperti likopen dan beta-karoten, berguna untuk melawan peradangan dan stres oksidatif yang memicu kerusakan otak.
Baca Juga: Pemprov DKI Ungkap Strategi Penurunan Kasus TB di Jakarta
Ketiga, kacang kenari dan buah beri, terutama blueberry, yang mengandung omega-3, flavonoid, dan senyawa antiradang yang mampu melindungi otak dari efek stres.