Jangan Sampai Keliru! Inilah Ciri-ciri Makanan yang Mengandung Minyak Babi

KALTENGLIMA.COM - Masyarakat sedang dihebohkan oleh salah satu rumah makan yang menggunakan minyak babi.

Minyak babi memang kerap digunakan untuk menggoreng makanan bahkan dipercaya bisa membuat rasa makanan lebih enak.

Penggunaan minyak babi kembali menjadi sorotan. Berawal dari kasus Ayam Goreng Widuran di Solo, Jawa Tengah yang ternyata non halal karena kremesannya digoreng pakai minyak babi.

Baca Juga: Dina Mailidah : Peran Strategis Perempuan dalam Pembangunan Daerah

Fenomena larisnya rumah makan tersebut membuat pelanggan beranggapan bahwa penggunaan minyak babi bisa membuat rasa makanan lebih enak.

Lalu, apa tanda-tanda makanan yang mengandung minyak babi? Simak hasil rangkuman dari berbagai sumber berikut ini.

Apa Itu Minyak Babi?

Melansir dari laman The Spruce Eats, minyak babi atau lard berasal dari 100 persen lemak babi yang populer digunakan untuk memasak dan memanggang. Lemak babi biasanya diambil dari bagian perut, pantat, dan bahu.

Lard atau minyak babi biasanya disimpan dalam bentuk padat dan warnanya putih krem. Secara umum, minyak babi rasanya netral, tidak berbau, dan bahkan ada yang tidak berasa. Semuanya tergantung dari merek, jenis, serta cara pembuatannya.

Baca Juga: Usaha UMKM Murung Raya Harus Dipromosikan, Ini Harapan Dewan

Apa Ciri-Ciri Makanan yang Mengandung Minyak Babi?

Seperti disebutkan sebelumnya, minyak babi populer digunakan untuk memasak atau memanggang.

Penggunaan minyak babi menambahkan ciri tertentu pada masakan. Apa saja ciri-ciri makanan yang mengandung minyak babi?

Berdasarkan penjelasan di laman The Spruce Eats dan Huffpost, tanda-tanda makanan yang dimasak atau mengandung minyak babi di antaranya bisa dilihat dari teksturnya. Berikut adalah ciri lengkapnya berdasarkan rangkuman sumber di atas:

Baca Juga: Penertiban Premanisme, 5 'Pak Ogah' di Kalideres Jakbar Diamankan Polisi