KALTENGLIMA.COM - Memulai hari dengan minum teh hijau bisa menjadi pilihan yang menyegarkan sekaligus menyehatkan, mengingat minuman ini rendah kalori, bebas gula, dan kaya akan antioksidan yang berperan penting dalam mendukung kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Banyak ahli gizi merekomendasikan konsumsi teh hijau secara rutin karena kemampuannya dalam menangkal radikal bebas, mengurangi peradangan, serta membantu menjaga energi dan konsentrasi.
Popularitas teh hijau dan matcha juga semakin meningkat di kalangan masyarakat, tidak hanya sebagai minuman tetapi juga sebagai bahan dalam berbagai resep makanan karena kandungan nutrisinya yang alami.
Baca Juga: Rekomendasi Minuman Alami yang Membantu Membersihkan Ginjal
Salah satu senyawa utama dalam teh hijau adalah katekin, terutama epigallocatechin gallate (EGCG), yang dikenal memiliki aktivitas antioksidan tinggi dan manfaat luas untuk kesehatan.
Menurut informasi dari laman Eating Well, teh hijau bisa dikonsumsi kapan saja sesuai kenyamanan masing-masing, baik pagi, siang, maupun malam.
Namun, konsumsi teh hijau di pagi hari saat perut kosong dianggap dapat meningkatkan penyerapan katekin karena tidak adanya nutrisi lain yang bersaing dalam proses tersebut.
Baca Juga: Setiap 5 menit, dua orang di Indonesia meninggal dunia akibat TBC
Beberapa zat seperti protein, serat, dan mineral tertentu diketahui dapat mengikat flavonoid dan menghambat penyerapannya.
Oleh karena itu, ahli gizi Chrissy Arsenault menyarankan agar teh hijau diminum minimal dua jam sebelum atau sesudah makan untuk menghindari gangguan penyerapan nutrisi penting seperti zat besi.
Kandungan tanin dalam teh hijau dapat menghambat penyerapan zat besi, khususnya dari sumber nabati, yang berisiko bagi individu yang mengalami anemia atau kekurangan zat besi.
Baca Juga: Saran Waktu Makan Malam untuk yang Sedang Diet, Pejuang Body Goals Merapat
Selain waktu konsumsi, kadar kafein dalam teh hijau juga perlu diperhatikan. Meskipun jumlahnya lebih rendah dibanding kopi, yakni sekitar 30 miligram per cangkir, kafein tersebut tetap bisa memengaruhi kualitas tidur pada orang yang sensitif.