KALTENGLIMA.COM - Menstruasi merupakan bagian alami dari siklus reproduksi perempuan. Namun, tak semua haid dapat dianggap normal. Ada beberapa kondisi yang perlu diwaspadai karena bisa menjadi tanda adanya gangguan pada sistem reproduksi.
Ketua Umum Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Prof Dr dr Yudi Mulyana Hidayat, SpOG, Subsp Onk, menyebutkan, salah satu tanda utama yang sering diabaikan adalah nyeri haid yang berlebihan.
Menurutnya, rasa nyeri ketika haid memang wajar, namun jika sampai mengganggu aktivitas harian, seperti harus minum obat pereda nyeri setiap bulan, atau bahkan tidak bisa bekerja dan sekolah, maka kondisi tersebut perlu diperhatikan lebih serius.
"Nah yang kedua, lama haid. Kan 6 sampai, paling lama 8 hari lah. Kalau lebih dari itu, bukan haid lagi. Sudah ada kelainan. Nah itu harus segera dilakukan pengobatan," tuturnya ketika ditemui di acara konferensi pers terkait Rekeomendasi POGI untuk Vaksin HPV Bagi Perempuan Pranikah dan Pasca Melahirkan, Jakarta Pusat.
Baca Juga: Pemerintah Iran Tangkap 700 Orang Diduga Mata-Mata Israel Sejak Awal Perang
Volume darah yang keluar saat menstruasi pun patut diperhatikan. Menurut Prof Yudi, kemungkinan adanya gangguan seperti miom, penebalan endometrium, atau kista, bisa ditandai dengan menstruasi yang terlalu banyak hingga memicu kondisi berikut :
- lemas
- pucat
- anemia
Dengan ini, ia menyarankan untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut jika mengalami menstruasi yang tak normal.
"Karena diperiksa oleh dokter, cukup dengan USG saja ketahuan. Ada miom, ada penebalan endometrium, ada kista dan sebagainya itu bisa mengganggu proses haid yang normal," imbuhnya lagi.
Baca Juga: Liverpool Join Bersama MU dan Arsenal untuk Dapatkan Striker Viktor Gyökeres