KALTENGLIMA.COM - Banyak ibu hamil penasaran dengan jenis kelamin bayi yang dikandungnya, dan meskipun pemeriksaan USG menjadi metode paling akurat, berbagai tanda alami masih sering dipercaya sebagai petunjuk awal.
Salah satu tanda yang kerap disebut adalah kulit yang bersih dan berseri, yang dianggap sebagai tanda kehamilan bayi laki-laki.
Namun, secara ilmiah, perubahan pada kulit lebih dipengaruhi oleh lonjakan hormon selama kehamilan, bukan jenis kelamin janin. Hiperpigmentasi dan melasma bahkan dialami sebagian besar ibu hamil, tanpa memandang jenis kelamin bayi.
Baca Juga: Penjualan Tiket Piala Presiden 2025 Dibuka Hari Ini
Mitos lain menyebutkan bahwa ibu hamil yang tidak mengalami perubahan suasana hati kemungkinan mengandung bayi laki-laki.
Namun faktanya, perubahan suasana hati sangat umum terjadi akibat fluktuasi hormon, terutama pada trimester pertama.
Tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa suasana hati ibu bisa dijadikan indikator jenis kelamin janin.
Baca Juga: Waspada! Pola Tidur Siang Seperti Ini Dapat Meningkatkan Risiko Kematian
Begitu pula dengan kepercayaan soal detak jantung janin: meskipun ada anggapan bahwa bayi laki-laki memiliki detak jantung di bawah 140 bpm, penelitian menunjukkan bahwa perbedaan detak jantung antara janin laki-laki dan perempuan sangat kecil dan tidak signifikan.
Beberapa tanda lain seperti rasa lelah berlebih dan peningkatan gas dalam sistem pencernaan juga sering dikaitkan dengan bayi laki-laki. Namun, kelelahan adalah gejala umum selama kehamilan dan bukan penanda jenis kelamin.
Begitu juga dengan produksi gas, yang lebih disebabkan oleh perubahan hormon dan tekanan janin terhadap organ pencernaan.
Baca Juga: Ini Dia Rekomendasi Minuman Sehat untuk Pencernaan
Dengan demikian, berbagai tanda ini lebih banyak tergolong sebagai mitos atau kepercayaan populer tanpa dasar medis yang kuat.