KALTENGLIMA.COM - Pasien dengan tekanan darah tinggi atau hipertensi umumnya dianjurkan untuk rutin mengonsumsi obat setiap hari guna menjaga kestabilan tekanan darah.
Namun, masih banyak yang enggan meminumnya secara teratur karena khawatir akan efek samping jangka panjang, terutama terhadap kesehatan ginjal.
Menurut dr Djoko Wibisono, SpPD-KGH, spesialis penyakit dalam konsultan ginjal dan hipertensi, anggapan bahwa obat hipertensi merusak ginjal merupakan mitos yang keliru.
Baca Juga: HPV Bukan Cuma Sebabkan Kanker Serviks, Ini Deretan Jenis Kanker Lain yang Bisa Muncul
Justru, yang menyebabkan kerusakan ginjal adalah tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol. Hipertensi termasuk penyakit tidak menular (PTM) yang bersifat kronis, sehingga pengobatannya perlu dijalani seumur hidup agar kualitas hidup tetap terjaga.
Obat hipertensi berfungsi untuk menjaga tekanan darah tetap dalam batas normal, sehingga mencegah kerusakan pada pembuluh darah halus di berbagai organ tubuh, termasuk ginjal.
Jika tekanan darah dibiarkan terus-menerus tinggi, pembuluh darah di ginjal bisa rusak dan menyebabkan gangguan fungsi ginjal dalam jangka panjang.
Baca Juga: Begini Cara Aman Konsumsi Buah Sebelum Makan agar Lambung Tetap Sehat
Karena itu, pengobatan rutin justru berperan penting dalam menjaga fungsi ginjal tetap baik.
dr Djoko juga menekankan pentingnya kesadaran pasien untuk tetap mengonsumsi obat meskipun gejala telah mereda, karena tekanan darah bisa kembali naik tanpa disadari, baik dalam hitungan minggu atau bulan.