KALTENGLIMA.COM - Bunyi perut “keroncongan” yang muncul meski baru saja makan bukan selalu pertanda lapar.
Fenomena ini sering kali dianggap sebagai sinyal tubuh membutuhkan makanan, padahal faktanya lebih kompleks.
Suara tersebut dapat muncul karena kebiasaan makan yang terlalu cepat atau menelan banyak udara saat mengunyah, yang menyebabkan gas terbentuk di saluran pencernaan.
Baca Juga: Apa Itu Kosmemophobia? Dialami Stephanie Poetri
Selain itu, konsumsi makanan yang sulit dicerna juga bisa membuat sistem pencernaan bekerja lebih keras, sehingga menimbulkan bunyi.
Meski kadang mengganggu, terutama saat berada di situasi formal seperti rapat atau kencan, bunyi perut semacam ini umumnya tidak berbahaya jika tidak disertai keluhan lain seperti nyeri perut, kembung berlebihan, atau gangguan buang air besar.
Menurut ahli diet dari Cincinnati, Katherine Mounce, memperbaiki pola makan bisa menjadi langkah efektif untuk mengurangi bunyi perut.
Baca Juga: Waspadai Ciri Kanker Lambung yang Sering Disangka GERD
Ia menyarankan makan dengan perlahan dan dalam suasana tenang, serta menghindari berbicara saat makan atau mengunyah permen karet karena dapat menyebabkan udara masuk ke saluran pencernaan.
Katherine juga menekankan pentingnya menjaga waktu makan dan komposisi gizi. Mengonsumsi porsi makanan yang seimbang, terutama yang mengandung protein dan lemak sehat, dapat meningkatkan rasa kenyang serta menekan munculnya suara dari sistem pencernaan.
Jika perut berbunyi namun tidak merasa lapar, ada kemungkinan tubuh sedang memberi sinyal untuk makan, meskipun tidak langsung terasa.
Baca Juga: Cukup Lakukan 3 Hal Ini untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Selain itu, menghindari beberapa jenis makanan seperti makanan tinggi lemak, produk olahan susu, minuman berkafein, alkohol, dan makanan dengan pemanis buatan juga bisa membantu mengurangi bunyi perut.
Dengan memperhatikan pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi, sistem pencernaan dapat bekerja lebih efisien tanpa menimbulkan suara-suara yang mengganggu.