KALTENGLIMA.COM - Perut kembung bisa terjadi akibat kenaikan suhu udara yang drastis, karena tubuh manusia tidak hanya rentan mengalami dehidrasi, tetapi juga berisiko mengalami gangguan pada sistem pencernaannya.
Suhu panas ekstrem dapat mempercepat pertumbuhan bakteri merugikan di saluran cerna, meningkatkan kemungkinan infeksi usus, dan menimbulkan gejala seperti diare, gas berlebih, serta rasa tidak nyaman di perut.
Menurut Clarissa Lenherr, seorang ahli terapi nutrisi, tubuh kehilangan cairan lebih cepat saat cuaca panas karena peningkatan keringat, dan hal ini berpengaruh langsung pada sistem pencernaan yang membutuhkan asupan air cukup agar tetap berfungsi optimal.
Baca Juga: Kenapa Perut Masih Keroncongan Padahal Sudah Makan? Ini Penyebabnya
Kekurangan cairan dapat memperlambat gerakan usus, sehingga makanan dan feses tertahan lebih lama dalam tubuh, memicu fermentasi dan pembentukan gas yang menyebabkan kembung.
Untuk mencegah kondisi ini, disarankan untuk mengonsumsi minimal dua liter air setiap hari selama musim panas. Selain hidrasi, perhatian pada pola makan juga sangat penting.
Makanan dingin atau mentah yang umum dikonsumsi saat cuaca panas memang menyegarkan, namun dapat memperlambat kerja pencernaan karena menyebabkan penyempitan pembuluh darah di lambung.
Baca Juga: Apa Itu Kosmemophobia? Dialami Stephanie Poetri
Sebagai alternatif, sayuran yang dimasak ringan seperti dengan dikukus dapat lebih mudah dicerna, dan tetap bisa disajikan dalam kondisi dingin, misalnya dalam salad.
Clarissa juga menyarankan menghindari minuman bersoda karena kandungan gas karbon dioksida di dalamnya bisa menumpuk di sistem pencernaan dan menimbulkan rasa penuh serta nyeri akibat kembung.
Konsumsi makanan tinggi lemak dan gula, terutama yang bersifat olahan, juga dapat memperburuk kondisi pencernaan, apalagi jika terjadi akibat pola tidur yang buruk.
Baca Juga: Waspadai Ciri Kanker Lambung yang Sering Disangka GERD
Kurang tidur sering kali memicu keinginan untuk makan makanan tidak sehat, yang bisa memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus, memperlambat pergerakan usus, dan menyebabkan disbiosis serta kembung.