Merokok juga menghambat aliran darah ke permukaan kulit dan mengurangi kadar vitamin A, sehingga kulit menjadi kering, kusam, dan rentan iritasi.
Faktor lain yang berkontribusi adalah kondisi medis kulit seperti dermatitis atopik (eksim), psoriasis, iktiosis, dermatitis perioral, atau dermatitis seboroik.
Penyakit-penyakit ini membuat kulit lebih cepat kehilangan kelembapan dan membutuhkan penanganan medis khusus, bukan hanya lotion biasa. Misalnya, pasien mungkin memerlukan obat topikal seperti krim kortikosteroid atau terapi dari dokter spesialis kulit.
Baca Juga: Waspadai Ciri Kanker Lambung yang Sering Disangka GERD
Tak kalah penting, beberapa penyakit kronis seperti diabetes, gangguan tiroid, dan penyakit ginjal juga bisa menyebabkan kulit sangat kering. Pada penderita diabetes, kadar gula darah tinggi menarik cairan dari kulit.
Hipotiroidisme memperlambat metabolisme kulit, mengurangi produksi minyak alami. Sementara gangguan ginjal menyebabkan ketidakseimbangan cairan tubuh yang berdampak langsung pada kelembapan kulit.
Dalam kasus seperti ini, mengelola penyakit utama adalah langkah utama, karena lotion hanya memberi efek sementara jika akar masalah tidak diselesaikan.
Baca Juga: Cukup Lakukan 3 Hal Ini untuk Menjaga Jantung Tetap Sehat
Dengan demikian, perawatan kulit kering perlu pendekatan yang menyeluruh, mencakup pola makan sehat, gaya hidup yang baik, kontrol penyakit kronis, dan pemilihan produk perawatan yang sesuai dengan kondisi medis masing-masing individu.