kesehatan

Pekerja di Indonesia Kian Rentan Depresi, Simak Cara Efektif Mengatasinya

Sabtu, 12 Juli 2025 | 18:14 WIB
Foto ilustrasi Depresi. (Freepik)

 

KALTENGLIMA.COM - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mencatat bahwa setiap 40 detik terjadi satu kasus bunuh diri di seluruh dunia, dan Indonesia tidak luput dari dampaknya, terutama di kalangan remaja serta kelompok usia produktif.

Survei terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa 6 persen karyawan mengalami gejala depresi yang berkaitan dengan tekanan kerja.

Padahal, karyawan dengan kondisi mental yang baik cenderung lebih produktif, kreatif, dan puas terhadap pekerjaannya.

 Baca Juga: MUI Setuju Penerima Bansos yang Main Judi Online Dicoret

Sayangnya, kesehatan mental masih sering diabaikan, yang pada akhirnya menurunkan produktivitas dan kualitas hidup secara keseluruhan.

Beberapa faktor penyebab depresi pada pekerja berasal dari dalam diri individu, seperti karakter dan kepribadian, maupun dari luar, seperti kondisi ekonomi yang tidak menentu, tekanan organisasi, budaya kerja yang tidak mendukung, hingga beban tugas yang berlebihan. Hal ini disampaikan oleh dr. Edi Alpino, Spesialis Kedokteran Keluarga, dalam sebuah diskusi di RS Metropolitan Medical Centre, Kuningan, Jakarta Selatan.

Ia menegaskan bahwa lingkungan kerja dan ketidakpastian sosial-politik turut menjadi pemicu utama stres dan depresi.

 Baca Juga: BP Haji Tolak Pemberangkatan Jamaah Haji Menggunakan Kapal Laut

Penting bagi perusahaan untuk tidak mengabaikan masalah ini dan turut serta dalam penanganannya.

Menurut dr. Adhi Nurhidayat, SpKJ, Subspesialis Adiksi, depresi di lingkungan kerja tidak bisa hanya diselesaikan oleh individu, karena interaksi antar rekan kerja yang dipenuhi persepsi negatif atau tekanan internal bisa memunculkan konsekuensi serius, seperti keinginan untuk mengakhiri hidup.

Ia juga mencatat bahwa risiko bunuh diri lebih tinggi pada individu dengan pendapatan rendah dibandingkan mereka yang berpenghasilan lebih tinggi.

 Baca Juga: Pupuk Palsu Beredar di Pasaran, Ancam Rugikan Negara Hingga Rp3,2 Triliun

Untuk itu, perusahaan perlu menyediakan fasilitas konsultasi dengan tenaga medis yang berfokus pada kesehatan mental karyawan.

Salah satu pendekatan yang dinilai efektif dalam menangani depresi berat adalah terapi esketamin, yakni pengobatan untuk kasus depresi yang tidak merespons terapi konvensional.

Halaman:

Tags

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB