KALTENGLIMA.COM - Pernahkah mata Anda tiba-tiba berkedut tanpa alasan yang jelas? Kondisi ini, yang dalam istilah medis disebut myokymia, adalah gerakan berulang otot kelopak mata.
Meski umumnya tidak berbahaya, kedutan bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Banyak orang merasa cemas ketika kedutan berlangsung terus-menerus, padahal sebagian besar kasus dapat pulih dengan sendirinya.
Baca Juga: Perbedaan Vitamin D2 dan D3: Mana yang Lebih Dibutuhkan Tubuh?
Menurut Dr. Dyah Tjintya Sarika dari JEC Eye Hospitals and Clinics, ada berbagai faktor yang dapat memicu mata berkedut.
Kelelahan, kurang tidur, stres, konsumsi kafein berlebih, hingga terlalu lama menatap layar komputer merupakan penyebab paling umum.
Kondisi ini banyak dialami pekerja kantoran atau profesi dengan tekanan tinggi, yang rentan mengalami kelelahan mata.
Baca Juga: Korea Selatan Catat Kasus Kanker Usus Tertinggi, Konsumsi Soju Disebut Faktor Utama
Selain itu, ada kondisi lain bernama blefarospasme, yaitu gerakan otot mata yang lebih intens daripada kedutan biasa, dan sering ditemukan pada pasien dengan beban kerja tinggi.
Untuk mengatasinya, langkah pertama adalah menghindari faktor risiko. Mengistirahatkan mata, mengurangi kafein, serta menjaga kualitas tidur dapat membantu meredakan keluhan.
Jika kedutan masih sering muncul, dokter biasanya memberikan suplemen saraf. Pada kasus blefarospasme yang berat, terapi injeksi botox bisa menjadi pilihan, meski tidak selalu diberikan di awal.
Baca Juga: Peran Genetik Orang Tua pada Kecerdasan Anak, Mana yang Lebih Dominan?
Dr. Indra Maharddhika Pambudy menambahkan bahwa penanganan harus disesuaikan dengan kondisi pasien, mulai dari memperbaiki jaringan penunjang kelopak hingga permukaan bola mata.
Jika tidak ditangani, blefarospasme parah dapat membuat pasien sulit menggerakkan mata hingga mengganggu penglihatan dan aktivitas sehari-hari.