KALTENGLIMA.COM - Secangkir kopi atau teh kerap menjadi pilihan banyak orang untuk mengusir kantuk sekaligus memberi energi sebelum beraktivitas.
Tak jarang, minuman hangat ini juga dipilih sebagai penghangat tubuh ketika hujan turun.
Namun, di balik manfaatnya, konsumsi minuman berkafein memiliki dampak negatif yang perlu diperhatikan.
Baca Juga: Waspada! Ini 5 Jenis Makanan Penyebab Cacing Kremi
Pelatih gaya hidup, Nidhi Nahata, menjelaskan bahwa kafein bekerja dengan menghambat adenosin, zat kimia di otak yang berperan membuat tubuh rileks.
Efeknya memang membuat seseorang lebih waspada dalam waktu singkat, tetapi begitu pengaruhnya hilang, tubuh justru bisa mengalami rasa lelah mendadak, keinginan untuk ngemil, mudah tersinggung, hingga gangguan konsentrasi.
Ia menekankan bahwa meski kafein memberi dorongan energi cepat, efek sampingnya bisa berlangsung lebih lama.
Baca Juga: Siapa Saja yang Perlu Membatasi Matcha? Ini 6 Kelompoknya
Nidhi menambahkan, pada musim hujan orang biasanya minum air lebih sedikit, sementara kopi dan teh bersifat diuretik yang memicu tubuh kehilangan cairan melalui peningkatan frekuensi buang air kecil.
Hal ini dapat berujung pada dehidrasi ringan yang ditandai dengan kembung, kulit kering, sakit kepala, energi rendah, serta gangguan pencernaan.
Untuk itu, ia menyarankan pembatasan konsumsi kafein harian, yakni kopi 300–350 ml (sekitar 2 cangkir kecil), teh hitam 450–500 ml (3 cangkir kecil), teh hijau 300 ml (1–2 cangkir), dan teh herbal 500 ml (2–3 cangkir). Selain itu, kebutuhan air putih tetap harus dipenuhi 2–2,5 liter per hari, meskipun tidak merasa haus.