KALTENGLIMA.COM - Darah haid yang berwarna hitam pada umumnya tidak selalu menandakan masalah serius, meskipun tetap perlu diwaspadai karena pada beberapa kasus bisa menjadi gejala kondisi medis tertentu.
Menstruasi sendiri merupakan proses keluarnya darah dari vagina perempuan dewasa yang berlangsung setiap bulan selama 3–7 hari.
Warna darah yang keluar tidak selalu merah cerah, tetapi bisa berubah-ubah mulai dari merah terang hingga merah tua yang kadang terlihat seperti hitam.
Baca Juga: Mengenal Jenis Insomnia pada Lansia yang Bisa Mengganggu Kualitas Tidur
Salah satu penyebab darah haid berwarna hitam adalah aliran darah yang lebih lambat pada awal atau akhir periode menstruasi.
Ketika darah membutuhkan waktu lebih lama untuk keluar dari rahim, terjadi proses oksidasi sehingga warnanya berubah dari merah menjadi hitam.
Kondisi ini biasanya normal dan tidak berbahaya, meski terkadang disertai gejala seperti kram perut, sakit kepala, nyeri punggung, atau jerawat.
Baca Juga: Minuman Manis jadi Faktor Kerontokan Rambut, Benarkah?
Selain faktor tersebut, darah haid berwarna hitam juga dapat dipicu oleh hematokolpos, yaitu kondisi ketika darah menstruasi tertahan di vagina karena adanya sumbatan, misalnya akibat kelainan bawaan pada selaput dara atau septum vagina.
Darah yang tertahan lama akan berubah menjadi lebih gelap, dan biasanya menimbulkan keluhan tambahan berupa nyeri perut bawah, muntah, sembelit, hingga kesulitan buang air kecil.
Penyebab lainnya adalah keberadaan benda asing di vagina, seperti tampon, kondom, atau sex toys yang tertinggal.
Baca Juga: Penelitian Terbaru Temukan Kebiasaan yang Bikin Otak Cepat 'Menua'
Jika dibiarkan, benda asing tersebut dapat memicu iritasi dan infeksi sehingga menimbulkan darah berwarna hitam yang sering disertai bau tidak sedap, rasa gatal, serta ruam pada vulva.
Dalam kasus yang lebih serius, darah haid hitam bisa menjadi tanda kanker serviks. Penyakit ini terjadi karena adanya perubahan genetik pada sel-sel leher rahim yang membuat pertumbuhannya tidak terkendali.
Gejala biasanya berupa darah haid hitam dalam jumlah banyak, nyeri saat berhubungan seksual, dan dipengaruhi faktor risiko seperti kebiasaan merokok, riwayat infeksi menular seksual, atau memiliki banyak pasangan seksual.