Rasa cemas maupun stres juga membuat otak tetap dalam keadaan waspada, sehingga sulit untuk kembali tidur setelah terbangun.
Keempat, konsumsi alkohol turut menjadi pemicu. Walaupun banyak orang menganggap alkohol dapat membantu tidur lebih cepat, kenyataannya minuman ini mengganggu kualitas tidur, terutama pada fase REM yang biasanya terjadi di paruh kedua malam. Akibatnya, seseorang lebih rentan terbangun pada dini hari.
Untuk mengatasi late insomnia, langkah utama adalah mengidentifikasi penyebabnya. Misalnya, jika masalah berasal dari kebiasaan minum alkohol, hentikan konsumsi tersebut selama beberapa minggu untuk melihat perbedaannya.
Baca Juga: Ingin Sirkulasi Darah Lebih Baik? Coba Cara Alami Ini
Jika gangguan muncul akibat keringat malam, bisa dicoba menggunakan sprei yang lebih sejuk atau menurunkan suhu kamar.
Apabila penyebabnya belum jelas, mulailah dari perbaikan kebiasaan tidur seperti tidur dan bangun pada jam yang sama setiap hari, membuat rutinitas malam yang menenangkan, serta menghindari kafein, alkohol, dan paparan layar sebelum tidur.
Jika masalah berkaitan dengan kondisi mental seperti depresi atau kecemasan, sebaiknya berkonsultasi dengan terapis atau dokter.
Baca Juga: Mengenal Anoreksia, Gangguan Makan yang Cukup Berbahaya
Spesialis tidur juga dapat membantu menemukan penyebab yang mendasari dan memberikan solusi yang tepat agar kualitas tidur bisa kembali optimal.