Viral Kepiting Tapal Kuda yang Berdarah Biru Dijual Rp 200 Juta Per Liter, Apa Manfaatnya?

photo author
- Selasa, 5 Maret 2024 | 08:01 WIB
Kepiting tapal kuda sedang menjadi perbincangan viral di media sosial karena memiliki darah biru. (X @convomfs)
Kepiting tapal kuda sedang menjadi perbincangan viral di media sosial karena memiliki darah biru. (X @convomfs)

Banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menciptakan zat buatan dengan kandungan serupa darah biru kepiting tapal kuda.

Hal ini menindaklajuti keinginan para pelestari lingkungan yang menyerukan penggunaan darah kepiting tapal kuda di dunia medis diganti.

Namun, setiap perusahaan farmasi mengaku bahwa mereka harus tetap menggunakan darah kepiting untuk pengujian.

Dilansir dari BBC, Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) pada Juni 2020 mengatakan pihaknya belum bisa membuktikan pengganti yang lebih efektif untuk mendeteksi racun.

Baca Juga: Resep Udang Goreng Krispi Ala Restoran Jepang, Cocok Jadi Menu Berbuka Puasa

Fosil capit kepiting berusia 9 juta tahun

Sementara itu, sebuah fosil capit kepiting jantan yang sangat besar, utuh, dan terawetkan dengan sempurna yang lengkap dengan gerigi sepanjang 20 sentimeter (cm), ditemukan di Selandia Baru.

Dikutip dari IFL Science, belum lama ini, penemuan tersebut merupakan fosil capit kepiting terbesar yang pernah ada.

Ukuran spesimen yang sangat besar membuat para ilmuwan menduga bahwa spesimen ini bisa jadi merupakan pendahulu kepiting raksasa selatan yang beratnya bisa mencapai lebih dari 12 kilogram.

Fosil itu pertama kali ditemukan oleh seorang laki-laki bernama Karl Raubenheimer saat masih berusia belasan tahun, dilansir Kompas.com dari dari Scientific American, Kamis (29/2/2024).

Saat itu, Raubenheimer melihat capit besar yang menonjol dari singkapan batu yang dikelilingi tebing di dekat rumahnya di wilayah Taranaki, Pulau Utara, Selandia Baru.

Ia kemudian mengetuk-ngetuk batu tersebut, dan tak lama kemudian, seluruh fosil itu pun terkuak.

Sisa-sisa fosil serupa kembali ditemukan Pada tahun-tahun berikutnya, Raubenheimer dan teman-temannya yang berburu fosil kembali menemukan beberapa sisa-sisa lain yang tampaknya berasal dari spesies yang sama.

Baca Juga: Juventus Rawan Kebobolan Karena Lini Belakang yang Rapuh

Fosil utuh

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nova Elisa Putri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X