KALTENGLIMA.COM - Ranah abu-abu selalu jadi jalan aman emulator untuk tetap menang dalam persidangan melawan siapapun yang berusaha melawannya.
Inilah hal yang developer Yuzu, Tropic Haze percaya jika suatu saat nanti mereka dituntut oleh Nintendo atas softwarenya.
Namun, sepertinya permainan agresif Nintendo benar-benar membuahkan hasil dengan kemenangan telak setelah mereka memperhatikan bagaimana Yuzu bergerak.
Baca Juga: Kadis Pertanian Beberkan Kendala dan Permasalahannya yang Dihadapi Poktan di Murung Raya
Dan baru-baru ini, hasil persidangan dari kasus tuntutan Nintendo terhadap emulator Yuzu telah diumumkan.
Melalui pengumuman resmi di akun Twitter, kreator pembuat emulator Yuzu beserta Citra (emulator 3DS) mengabarkan bahwa mereka sudah resmi menghentikan pengembangan emulator open source-nya.
Hal ini sesuai dengan hasil persidangan US District Court of Rhode Island dimana tim pembuat emulator open source tersebut menghentikan segala proses pembuatan ataupun pengembangan lanjut dari aplikasi software mereka.
Baca Juga: Baru Gajian! Cek Promo JCO Terbaru Berlaku Mulai Hari Ini, 2 Lusin Donuts Harga Rp 113 Ribu
Selain harus menghentikan pengembangan emulator open source Nintendo Switch, tim Yuzu juga harus terkena denda dengan nilai yang sangat besar.
Berdasarkan hasil persidangan, tim emulator Yuzu dikenai denda sebesar $2.4 Juta atau sekitar Rp 37,8 Miliar.
Berikut ini pernyataan dari tim Yuzu dan juga pembuat emulator Citra terkait penutupan dan pemberhentian pengembangan emulator open source mereka.
Baca Juga: Threads 3 Kali Lebih Banyak Diunduh Daripada X di iOS
Hello yuz-ers dan fans Citra: kami memberitahukan hari ini kepada kalian bahwa yuzu dan pendukung dari Citra telah dihentikan secara efektif sekarang.
yuzu dan timnya selalu menentang pembajakan. Kami memulai proyek ini berharap yang terbaik kepada para penggiat Nintendo dan juga konsol beserta gamenya dan tidak ada niat untuk membuat suatu pihak rugi.
Tapi kami melihat sekarang bahwa proyek kami membuat sisem teknologi perlindungan dan membuat penggunanya bisa memainkan game diluar izin resmi hardware sehingga terjadinya pembajakan secara besar-besaran.
Artikel Terkait
Rafael Leao Nyatakan Masih Ingin Bermain Untuk AC Milan
Aaron Ramsdale Siap Hengkang dari Arsenal, AC Milan Bertindak Cepat
Indonesia dan Australia Jalin Kerjasama Pasok Kendaraan Listrik
Shehbaz Sharif Resmi Dilantik Jadi Perdana Menteri Pakistan Pasca Kekacauan
Ini Dia Cara Aman Minum Air yang Mengandung Partikel Nanoplastik