KALTENGLIMA.COM - Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi dan sejumlah pejabat lainnya ke Istana pada Jumat siang untuk membahas peretasan Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) yang terjadi sejak Kamis (20/6).
Selain Menkominfo, hadir pula Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Hukum dan HAM Yasonna H. Laoly, Menteri PANRB Abdullah Azwar Anas, Kepala BSSN Hinsa Siburian, dan Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh.
Direktur Network & IT Solution PT Telkom Indonesia, Herlan Wijanarko, juga hadir sebagai perwakilan TelkomSigma.
Baca Juga: Demokrat Usulkan Nama Heru Budi Maju Pilgub Jakarta
Setelah rapat yang selesai sekitar pukul 14.30 WIB, Menkominfo tidak memberikan keterangan kepada wartawan mengenai hasil rapat tersebut.
Serangan siber yang terjadi pada PDNS menggunakan ransomware bernama Brain Cipher Ransomware, varian terbaru dari lockbit 3.0.
Serangan ini dimulai dengan menonaktifkan fitur keamanan Windows Defender pada 17 Juni 2024, memungkinkan instalasi file berbahaya dan penghapusan file sistem penting pada 20 Juni 2024.
Baca Juga: Menkum HAM Sebut Data Imigrasi di Amazon Aman usai Peretasan
Herlan Wijanarko menyatakan bahwa saat ini proses pemulihan data sedang berlangsung dan mereka mengikuti audit forensik yang dilakukan oleh BSSN, serta akan melaksanakan rekomendasi yang diberikan oleh Telkom.
Artikel Terkait
Pengusaha Ritel Modern Tegaskan Tak Jual Pulsa untuk Keperluan Judi Online
Tok!!! SYL Dituntut 12 Tahun Penjara
Menpan RB Sebut India dan Kanada Jadi Standar untuk Perkuat Pusat Data