KALTENGLIMA.COM - Politisi Partai Golkar, Ridwan Kamil, mengingatkan agar tak mengukur takdir berdasarkan hasil survei yang beredar.
Pernyataan ini disampaikan di Kantor DPP Partai Golkar, Rabu malam, menyusul merosotnya elektabilitasnya dalam bursa Pilkada DKI Jakarta 2024.
Ridwan Kamil berbagi pengalaman, pernah mendapatkan elektabilitas 6 persen dua bulan sebelum Pilkada Kota Bandung 2013. Namun, elektabilitasnya kemudian meroket hingga memenangkan pemilihan.
Baca Juga: Berapa Gaji TKI di Korea Selatan? Segini Besarannya!
"Namanya elektabilitas itu naik turun. Dulu waktu Wali Kota Bandung H-2 bulan, saya cuma 6 persen. Pas hari-H jadi 45 persen. Jadi, tidak bisa mengukur takdir dengan survei hari ini," ujarnya.
Mantan Gubernur Jawa Barat ini juga menekankan bahwa elektabilitas tinggi saat ini belum tentu menjamin kemenangan, begitu pula sebaliknya.
"Hari ini tinggi belum tentu menang, hari ini rendah belum tentu juga kalah. Poinnya sekarang tidak usah terlalu ngomongin elektabilitas," katanya.
Baca Juga: Erick Thohir Beri Pesan Ini ke Bos-Bos TikTok
Ridwan Kamil juga menyebut bahwa perebutan suara pemilih di Pilkada Jawa Barat maupun DKI Jakarta belum dimulai.
"Yang sekarang dilakukan itu menghitung koalisi, perhitungan itu masih dihitung khusus Jawa Barat dan DKI belum diputuskan, karena masih lobi-lobi," jelasnya.
Meski demikian, Ridwan Kamil tetap berikhtiar untuk meningkatkan elektabilitasnya di DKI Jakarta. "Namanya ikhtiar harus dilakukan, itu tugas manusia. Takdir Allah, ya nanti di hari-H," pungkasnya.
Artikel Terkait
Viral! Sudah ‘Bayar’ Tapi Tak Lolos SMP Negeri, Ortu di Bogor Protes
44 Orang di Banjarmasin Dirawat di RSJ Akibat Mabuk Kecubung, 2 Meninggal
Jokowi Kunjungi Lampung Periksa Fasilitas Pendidikan dan Kesehatan