Wajar jika Tempo lebih tertarik dengan nama-nama besar seperti Ketua MPR, Bambang Soesatyo, tangan kanan Prabowo Subianto. Lalu, Sufmi Dasco Ahmad dan putri Wakil Presiden, Siti Nur Azizah, serta Jaksa Muda, Reda Manthovani.
Sedangkan 11 guru besar FH ULM ini hanya "cerita sisipan". ULM hanya "kampus kecil" di luar Pulau Jawa. ULM menjadi oknum sekaligus korban paling rentan dari skandal ini. Sedangkan nama-nama politikus nasional yang disebut di atas, tak tersentuh.
Tetapi, 11 guru besar FH itu sudah menjadi berita basi. Kini, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemendikbudristek turun ke Banjarmasin. Memeriksa 20 guru besar serta dua calon guru besar dari berbagai fakultas.
Baca Juga: Gegara Diet Ketat, Ini Pengakuan Wanita yang Kena Penyakit Otak Langka
Pemeriksaan berlangsung di Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Banjarbaru. "Skalanya meluas. Prediksi kami, bukan hanya 20, tapi 50 guru besar yang bakal dipanggil dan diperiksa. Penyelidikan 11 guru besar FH itu bak membuka kotak pandora," lanjutnya.
Ekses terdekat ialah penurunan akreditasi yang akan berdampak ke mahasiswa. "Akreditasi ULM bakal turun dari A ke B. Saya berani jamin," jawabnya.
Prediksibya meleset. Sepekan kemudian, dalam surat nomor 1582/BAN-PT/LL/2024 yang terbit tanggal 20 September 2024 dan diteken Direktur Dewan Eksekutif BAN-PT, Prof Ari Purbayanto, disampaikan hasil surveilen atas ULM.
Baca Juga: Akar Bajakah: Harta Karun Kesehatan dari Hutan Kalimantan
Isinya, menurunkan akreditasi ULM dari unggul (A) ke peringkat baik (C).
"Kampus kami sedang berduka," kata seorang dosen yang membocorkan salinan surat BAN-PT itu, kemarin.
Artikel Terkait
Ancam Karyawan Perusahaan dengan Sajam, Seorang Kakek di Barito Utara Ditangkap Polisi
Rektor dan Eks Rektor UMI Makassar Jadi Tersangka Penggelapan Pengadaan, Kerugiannya Capai.
Mengenal Penyebab Ganti Kuku, Ternyata Ini Penyebabnya
iOS 18: Fitur Apple Intelligence Hadir Lebih Awal, Ini Dia Bocorannya
Skip Sarapan Bisa Bikin BB Turun, Benarkah?