KALTENGLIMA.COM - Penemuan lempeng tektonik yang dikenal sebagai lempeng Pontus di bawah Kalimantan merupakan temuan signifikan dalam studi geologi.
Lempeng ini, yang diyakini hilang sekitar 20 juta tahun yang lalu, dulunya menopang Laut China Selatan dan memiliki ukuran seperempat dari Samudra Pasifik.
Tim peneliti yang dipimpin oleh Suzanna van de Lagemaat dari Universitas Utrecht, Belanda, awalnya melakukan penelitian terhadap lempeng Pasifik di Samudra Pasifik.
Baca Juga: Bea Cukai Kasih Tau Harga Rokok Eceran 2025
Selama analisis sampel batuan berusia 135 juta tahun yang dikumpulkan di Kalimantan, mereka menemukan keanehan yang mendorong mereka untuk menyelidiki lebih lanjut.
Dengan menggunakan model komputer untuk merekonstruksi geologi wilayah selama 160 juta tahun terakhir, peneliti menemukan adanya celah antara wilayah China Selatan dan Kalimantan.
Batuan dari Kalimantan cocok dengan geologi celah tersebut, yang menunjukkan bahwa area ini sebelumnya mungkin diduduki oleh lempeng Pontus yang belum dikenal.
Baca Juga: Rusun-Apartemen Kena PPN 11%, Dirjen Pajak Buka Suara
Berdasarkan analisis mereka, lempeng Pontus diperkirakan terbentuk sekitar 160 juta tahun yang lalu, sebelum menyusut secara bertahap hingga akhirnya menghilang.
Proses ini melibatkan subduksi, di mana lempeng Pontus terdorong ke bawah lempeng Australia di selatan dan lempeng China di utara.
Penemuan ini juga mengindikasikan bahwa lempeng Pontus sempat teridentifikasi dalam penelitian sebelumnya, di mana ada tanda-tanda dari lempengan kerak besar yang tidak diketahui asalnya.
Baca Juga: BMKG sebut Musim Hujan di Indonesia Datang Kecepetan
Penelitian tersebut dilakukan melalui pengamatan pencitraan lapisan tengah Bumi, atau mantel, yang menunjukkan lokasi di mana kerak tersubduksi berakhir.
Temuan ini tidak hanya menambah pemahaman kita tentang dinamika lempeng tektonik, tetapi juga membuka peluang untuk penelitian lebih lanjut mengenai sejarah geologi dan pembentukan wilayah di Asia Tenggara.
Artikel Terkait
Gudang Oli Terbakar di Tangerang, Sempat Ada Ledakan
Jalan Ciledug Raya Jaksel Banjir Usai Diguyur Hujan Deras
BMKG sebut Musim Hujan di Indonesia Datang Kecepetan