Namun, 1 persen wilayah, termasuk sebagian kecil Sumatera Selatan, Nusa Tenggara Timur, Maluku Utara, dan Papua Barat bagian utara, diprediksi akan mengalami curah hujan tahunan di bawah normal, yang dapat menyebabkan potensi kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan, terutama pada puncak musim kemarau.
BMKG juga mengingatkan perlunya kewaspadaan terhadap risiko kekeringan dan kebakaran hutan, meskipun curah hujan diperkirakan akan meningkat pada bulan Juli hingga September 2025.
Kewaspadaan terhadap kenaikan suhu yang diharapkan pada Mei hingga Juli 2025 sangat penting, mengingat catatan bencana menunjukkan bahwa kebakaran hutan dan lahan selalu terjadi setiap tahun.
Artikel Terkait
Prabowo Resmi Lantik Wakil dan Anggota Dewan Ekonomi Nasional
Komdigi Tindak Tegas: Blokir 7,9 Juta Konten Judi, Mayoritas dari Situs Web
Dilantik Hari Ini, Basuki Hadimuljono Tiba di Istana untuk Memimpin Otorita IKN