"Bukan mata pelajaran wajib," ujar Mukti dalam kesempatan yang sama.
Mendikdasmen RI itu juga menjelaskan gagasan mapel baru itu bukanlah hal yang baru seraya menyebut sejumlah SD di Indonesia sudah menerapkan pelajaran coding.
"Ternyata, beberapa SD di Jakarta bahkan di Aceh itu sudah ada yang mengembangkan coding untuk SD," terang Mukti.
Terkait tenaga pengajar baru untuk mapel AI dan coding di SD, Mukti menyatakan akan memikirkan format perekrutannya belakangan.
"Nanti formatnya akan kita pikirkan belakangan," tandasnya.
Baca Juga: Tak Bisa Ikut Membela Timnas Indonesia, Mees Hilgers Tulis Ini
2. Anak TK Harus Siap Berkenalan dengan Matematika
Dalam kesempatan berbeda, Mukti mengklaim pihaknya telah menyiapkan platform khusus untuk pembelajaran matematika di tingkat pendidikan usia dini atau taman kanak-kanak (TK).
Mukti menerangkan, keputusan untuk mengajarkan pendidikan matematika di tingkat TK dan SD sudah menjadi keputusan final dari kementeriannya.
Namun, Mendikdasmen RI itu mengaku tengah menunggu pembahasan terkait teknis pelaksanaan dan pengajarannya.
Baca Juga: Sahbirin Noor Resmi Mundur dari Jabatan Gubernur Kalsel
"Itu sudah keputusan, tinggal nanti teknis pelaksanaannya saja, bahkan kami juga sudah mencoba untuk menyiapkan platform untuk pembelajaran matematika di TK dan SD," ujar Mukti kepada wartawan di sela kegiatan Rakor Kemendikdasmen di Jakarta, pada Senin, 11 November 2024.
3. Pendekatan Belajar Deep Learning
Dalam kesempatan berbeda, Mukti menegaskan deep learning atau pembelajaran mendalam bukanlah kurikulum melainkan pendekatan belajar siswa.
Artikel Terkait
Fenomena Supermoon 16 November, Pesisir Terancam Banjir Rob
MA Cabut Vonis Bebas Suami Plt Bupati Labuhanbatu dalam Kasus Cabuli Ponakan
Tengku Dewi Meneteskan Air Mata di Sidang Cerai dengan Andrew Andika
IDAI Peringatkan Kasus Gondongan Anak Meningkat, Simak Tips Pencegahannya
Japan Masters 2024: Jonatan Menang Cepat di Laga Pertama