KALTENGLIMA.COM - Presiden Prabowo Subianto menyampaikan rasa puas atas rendahnya inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia menjelang akhir 2024.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi IHK pada November 2024 tercatat sebesar 1,55% secara tahunan (year on year/yoy).
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengonfirmasi bahwa tingkat inflasi sebesar 1,55% tersebut merupakan salah satu yang terendah di dunia.
Baca Juga: Menteri Pariwisata Nyatakan Bandara Bali Siap Tampung Wisatawan Selama Nataru
Ia menjelaskan bahwa penurunan signifikan pada komponen makanan bergejolak (volatile food) mencerminkan keberhasilan pemerintah dalam menjaga stabilitas harga pangan agar tetap terjangkau bagi masyarakat. Hal ini diungkapkannya dalam konferensi pers di Istana Merdeka, Rabu (11/12/2024).
Sri Mulyani menambahkan, pencapaian ini menjadi pijakan penting bagi pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk melanjutkan serta mempercepat agenda pembangunan nasional.
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, juga menyoroti bahwa inflasi Indonesia selama satu dekade terakhir berada pada tingkat yang rendah dan terkendali.
Baca Juga: Basarnas Pertebal Personel di Tengah Status Siaga-Awas 7 Gunung di Indonesia
Ia menyebut inflasi Indonesia sebagai salah satu yang terendah di dunia, dengan angka yang konsisten berada dalam target 2,5% plus minus 1%, berkat koordinasi erat antara pemerintah pusat, daerah, dan BI.
Perry menekankan keberhasilan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) yang dilaksanakan secara luas di berbagai daerah.
BI memperkirakan inflasi akan tetap stabil pada kisaran target tersebut hingga tahun 2025, didukung oleh kebijakan inovatif dan sinergi pengendalian inflasi yang kuat dari pemerintah.
Artikel Terkait
Pria di Cisauk Tewas Saat Pasang AC di Atap Rumah
Cek Kembali SKB 3 Menteri, Apakah Tanggal 24 Desember 2024 Libur?
Wanita di Antapani Bandung Diculik, Polisi Ungkap Hubungan Korban dengan Pelaku
Pelaku Pelecehan Seksual IWAS Minta Korban Bayar Biaya Homestay Rp 50 Ribu