Erick Thohir Ungkap Alasan Pelni dan ASDP yang Bakal Digabung ke Pelindo

photo author
- Selasa, 17 Desember 2024 | 18:07 WIB
Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Ketua Umum PSSI yang juga Menteri BUMN Erick Thohir saat bertemu dengan Presiden RI Prabowo Subianto.

 

KALTENGLIMA.COM - Perampingan jumlah perusahaan pelat merah merupakan salah satu program yang dijalankan oleh Menteri BUMN Erick Thohir. Erick menargetkan jumlah BUMN yang sebelumnya 47 menjadi hanya 30.

BUMN yang bergerak di sektor transportasi laut juga menjadi sasaran perusahaan yang akan digabung. Terdapat tiga perusahaan yang disinggung Erick, yakni PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni, dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo.

"Itu mendorong kembali bagaimana logistik cost bisa lebih turun, safety buat penumpang, kalau pelabuhannya bagus, management dari Pelni kapalnya juga lebih mudah, ASDP-nya juga lebih bagus. Kan semuanya jadi sinkronisasi baik untuk penumpang dan barang yang selama ini kadang-kadang terpisah-pisah," kata Erick di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Selasa (16/12/2024).

Baca Juga: Selamat! Nikita Willy Melahirkan Anak Kedua: Pakai Metode Water Birth

ASDP dan Pelni akan digabung kemudian masuk ke Pelindo sebagai holding. Erick menargetkan penggabungan perusahaan pelat merah tersebut bakal terlaksana tahun depan.

"Yang jadi holding Pelindo," tuturnya.

Erick juga mengatakan akan menggabungkan PT Kereta Api Indonesia (Persero) dengan PT Industri Kereta Api atau PT INKA (Persero). Melalui program holdingisasi yang sudah dijalankan dalam 4 tahun terakhir, harapannya struktur korporasi KAI dan INKA akan jadi lebih baik.

Baca Juga: Gangguan Tidur pada Anak: Benarkah Mendengkur Jadi Salah Satu Tandanya?

"Untuk dari 47 jadi 30 salah satunya adalah bagaimana INKA dan KAI jadi satu payung. Salah satunya ya bagaimana INKA dan KAI menjadi satu payung. Ya kan tidak mungkin KAI perlu gerbong titik-titik, tapi nggak ngomong sama INKA. INKA-nya juga nggak koordinasi bila misalnya perlu ini. Kan itu cuma sinkronisasi," imbuh Erick.

"Nah dengan satu atap yang sekarang juga 4 tahun terakhir ini udah sering, kan antara KAI dan INKA sudah lebih baik sekarang, cuman secara struktur korporasi lebih baik jadi bapak dan anaknya. Jadi konkretnya lebih bagus," jelasnya.

KAI direncanakan menjadi induk yang membawahi INKA. Erick akan mendorong proses itu dan mengurus persetujuan di Kementerian Keuangan.

Baca Juga: Persiapan Tes CAT untuk Petugas Haji: Apa yang Perlu Diperhatikan?

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Wanda Hanifah Pramono

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Bupati Bekasi Jadi Tersangka KPK Punya Harta Rp 79,1 M

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

KLH Angkut 116 Ton Sampah di Pasar Cimanggis Tangsel

Jumat, 19 Desember 2025 | 17:50 WIB
X