KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan banjir yang merendam kawasan di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi merupakan kiriman dari Bogor. Ketinggian air antara satu hingga empat meter.
"Jakarta dan sekitarnya rata-rata banjir air kiriman dari Puncak, Bogor yang semuanya ini dialirkan dalam DAS Ciliwung," kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto.
Menurutnya, hujan deras yang mengguyur Kota Bogor pada Minggu (2/3) malam tergolong ekstrem. Karena, berdasarkan data hasil monitoring tim meteorologi BMKG ketebalan intensitas hujannya lebih dari 110 mm per hari.
Baca Juga: Imbas Banjir Bekasi, Persija vs PSIS Batal Main Malam Ini
BMKG menilai curah hujan ekstrem itu memungkinkan air DAS Ciliwung meluap. Luapan tersebut menjadi banjir bandang yang melanda sejumlah kecamatan di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor, hingga terbawa ke hilir sungai di Jakarta, Depok, Bekasi, dan Tanggerang.
Adapun banjir di Kota Bekasi, yang dilaporkan muka air tertingginya 4 meter, ujarnya, terjadi karena pada saat bersamaan daerah itu menerima air kiriman hulu DAS Ciliwung dan ditambah adanya hujan deras dengan intensitas 165-208 mm per hari di beberapa lokasi.
"Hari ini di Sumur Batu, Bekasi, hampir 208 mm per hari. Ini terjadi dipengaruhi pertumbuhan awan konvektif yang cukup signifikan pada skala meso-sirkulasi siklonik yang mengakibatkan perlambatan angin dan seterusnya," katanya.
Baca Juga: Banjir Parah, Netizen Kaget Air Masuk Mall Bekasi
Ia menambahkan, banjir Jakarta dan daerah sekitarnya ini masih relatif rendah jika dibandingkan dengan banjir yang terjadi pada 2020. Ketika itu BMKG mencatat curah hujan lokal di Jakarta sangat ekstrem dengan ketebalan 377 mm per hari.
Walau demikian, BMKG tengah berkoordinasi dengan lembaga terkait guna membahas kebutuhan operasi modifikasi cuaca sebagai upaya mengendalikan potensi hujan dan mendukung percepatan pemulihan dampak bencana.
"Periode 4-11 Maret 2025, hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi. Di Pulau Jawa bagian barat," kata dia, seraya meminta masyarakat selalu memantau informasi kondisi cuaca secara berkala untuk mengantisipasi dampak dari dinamika atmosfer yang terus berkembang.
Baca Juga: Ancaman Hukuman Bagi yang Sengaja Meninggalkan Puasa Ramadan
Merujuk data sementara yang dilaporkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Selasa, mencatat korban terdampak banjir di Jakarta ada sebanyak 485 keluarga atau 1.446 orang dan sebanyak 224 unit rumah di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, itu yang terendam banjir dengan ketinggian muka air 50 sentimeter hingga 1,5 meter.
Artikel Terkait
Terjebak Banjir Seleher Orang Dewasa, Damkar Evakuasi Warga Depok
Wamendagri Pastikan Retret Kepala Daerah Gelombang II Digelar usai Lebaran di Jakarta
BPJS Ketenagakerjaan Siapkan Dana Rp129 M Bayar Klaim Program JHT ke Eks Karyawan Sritex
Belum Mandi Wajib tapi Puasa Ramadhan, Apakah Sah?
Nikita Mirzani Datangi Polda usai Jadi Tersangka Dugaan Pemerasan