KALTENGLIMA.COM - Modus baru pengendalian narkoba di lembaga pemasyarakatan (lapas) yaitu memanfaatkan CCTV lewat jaringan WiFi diungkap oleh legislator. Wakil Ketua Komisi III DPR, Ahmad Sahroni menduga kuat terdapat adanya keterlibatan oknum dalam kasus tersebut.
"Dugaan kuat saya ada oknum yang kerja sama antar mereka," ungkap Sahroni kepada wartawan, Selasa (6/5/2025).
Sahroni meminta pemerintah untuk mempersempit ruang gerak sehingga celah seperti dugaan tersebut tak terjadi. Dia mendesak untuk segera dilakukan pengawasan yang ketat.
Baca Juga: Ciri-ciri Sakit Kepala Akibat Tumor Otak: Inilah Perbedaannya yang Perlu Diketahui
"Semua urusan terkait narkoba mustinya bisa dipersempit ruang transaksinya dengan segala pengawasan yang ketat. Jangan sampai dibiarkan oknum-oknum bekerja sama dengan para pihak," ucapnya.
Legislator Ungkap Modus Baru
Informasinya, Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Golkar, Soedeson Tandra, ungkapkan modus baru pengendalian narkoba di lapas tersebut. Hal tersebut disampaikan Tandra pada rapat kerja Komisi III DPR RI dengan Badan Narkotika Nasional (BNN), Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/5). Rapat tersevut dihadiri langsung oleh Kepala BNN Komjen Marthinus Hukom.
"Kalau demikian bahwa kita ini sudah berada di dalam keadaan darurat narkoba, maka penanganan kita tidak lagi sepele seperti ini ya, anggaran yang Rp 2 triliun ini kalau boleh dinaikin, bahkan saya mengatakan 10 kali lipat juga belum tentu bisa selesai Indonesia begini besar," tutur Tandra dalam Raker di Komisi III.
Baca Juga: Panduan Menggunakan QRIS untuk Pembayaran Belanja, KRL, dan MRT Pakai HP Android
Tandra menyampaikan bahwa ia sempat berkunjung ke Polda Banten untuk berdiskusi terkait peredaran narkoba. Ia menyebut ditemukan adanya temuan pengendalian narkoba di dalam lapas menggunakan CCTV 360 derajat.
Melalui CCTV tersebut narapidana dapat berkomunikasi hingga diberi instruksi dari luar. Ia mengatakan sekarang penyalahgunaan narkoba di RI sudah canggih.
"Saya kemarin berkunjung ke Polda Banten membahas juga mengenai narkoba, di dalam lapas ditaroh CCTV nggak komunikasi dengan telepon, komunikasi lewat CCTV jaringan WiFi bisa ngomong, dia instruksikan WiFi-nya itu kameranya 360 derajat," ujar Tandra.
Baca Juga: Sering Begadang Bisa Picu Stroke, Kok Bisa Sih? Simak di Sini Penjelasannya!
"Nah dia instruksikan cara membuatnya bagaimana yang di sana terima, ini udah canggih betul telepon sudah nggak dibutuhkan tinggal pasang CCTV ya kan," sambungnya.
Artikel Terkait
Kapan Cuti Bersama Idul Adha 2025? Simak Jadwalnya
Pj Bupati Barito Utara Hadiri Rakor Lintas Sektor Bahas RDTR Kecamatan Montallat dan Teweh Timur
Wabup Rahmanto : Otonomi Daerah Bukan Sekadar Pembagian Kewenangan
Game Terakhir! Squid Game Season 3 Rilis Poster dan Tanggal Tayang
Hindari Penggunaan Aplikasi Ilegal, Begini Cara Memiliki Dua Akun WhatsApp di Satu Ponsel