KALTENGLIMA.COM - Tumor otak merupakan pertumbuhan sel-sel pada bagian dalam atau di sekitar otak. Tumor otak bisa terjadi di jaringan otak, maupun dekat jaringan otak. Lokasi di dekatnya diantaranya saraf, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, dan selaput yang menutupi permukaan otak. Ukuran tumor otak berkisar dari sangat kecil sampai sangat besar. Beberapa tumor otak yang ditemukan ketika masih sangat kecil karena menimbulkan gejala yang langsung disadari. Sementara kasus otak lainnya bisa jadi tumbuh sangat besar sebelum ditemukan. Jika tumor otak bermula di bagian otak yang kurang produktif, kemungkinan tidak langsung menimbulkan gejala. Salah satu gejala tumor otak yang muncul yaitu sakit kepala.
Ciri-cirinya bisa seperti berikut :
- Sakit kepala atau tekanan di kepala yang lebih parah di pagi hari.
- Sakit kepala yang terjadi lebih sering dan terasa lebih parah.
- Sakit kepala terkadang digambarkan sebagai sakit kepala tegang atau migrain.
Sakit Kepala Akibat Tumor Otak
Sakit kepala memang menjadi gejala tumor otak paling umum yang dialami pengidapnya. Terjadi pada sekitar setengah dari orang-orang dengan tumor otak. Hal tersebut dikarenakan adanya pembengkakan pada otak yang meningkatkan tekanan di kepala dan menyebabkan sakit kepala.
Baca Juga: Panduan Menggunakan QRIS untuk Pembayaran Belanja, KRL, dan MRT Pakai HP Android
Rasa sakit kepala yang diakibatkan oleh tumor otak sering kali lebih parah ketika bangun di pagi hari. Akan tetapi, hal tersebut bisa terjadi kapan saja. Beberapa orang mengalami sakit kepala yang membuat mereka bangun dari tidur.
Bahkan, sakit kepala karena tumor otak cenderung menyebabkan rasa sakit lebih parah ketika batuk atau mengejan. Orang-orang dengan tumor otak paling sering melaporkan sakit kepala tersebut terasa seperti sakit kepala tegang. Beberapa orang lainnya mengatakan sakit kepala terasa seperti migrain.
Tumor otak di bagian belakang kepala bisa menyebabkan sakit kepala disertai nyeri leher. Jika tumor otak terjadi pada bagian depan kepala, sakit kepala mungkin terasa seperti nyeri mata atau nyeri sinus.
Baca Juga: Sering Begadang Bisa Picu Stroke, Kok Bisa Sih? Simak di Sini Penjelasannya!
Siapa yang Paling Berisiko?
Kebanyakan dari pengidap tumor otak primer, penyebabnya tidak jelas. Namun, dokter telah mengidentifikasi beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko. Faktor risiko meliputi:
- Usia
Tumor otak bisa terjadi pada usia berapa pun, tetapi paling sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua. Beberapa tumor otak sebagian besar menyerang orang dewasa, sementera beberapa kasus lain paling sering terjadi pada anak-anak.
- Radiasi
Tingkat radiasi yang rendah mencakup energi yang berasal dari ponsel dan gelombang radio. Tidak ada bukti yang meyakinkan bahwa penggunaan ponsel menyebabkan tumor otak. Akan tetapi, lebih banyak penelitian sedang dilakukan untuk memastikannya.
- Sindrom bawaan
Beberapa perubahan DNA yang meningkatkan risiko tumor otak terjadi dalam keluarga. Contohnya termasuk perubahan DNA yang menyebabkan neurofibromatosis 1 dan 2, sklerosis tuberosa, sindrom Lynch, sindrom Li-Fraumeni, penyakit Von Hippel-Lindau, poliposis adenomatosa familial, sindrom Cowden, dan sindrom Gorlin.
Baca Juga: Hindari Penggunaan Aplikasi Ilegal, Begini Cara Memiliki Dua Akun WhatsApp di Satu Ponsel
Artikel Terkait
Drama Nine Puzzles Tampilkan Aksi Saling Tuduh antara Kim Da Mi dan Son Seok Ku
Kapan Cuti Bersama Idul Adha 2025? Simak Jadwalnya
Pj Bupati Barito Utara Hadiri Rakor Lintas Sektor Bahas RDTR Kecamatan Montallat dan Teweh Timur
Wabup Rahmanto : Otonomi Daerah Bukan Sekadar Pembagian Kewenangan
Game Terakhir! Squid Game Season 3 Rilis Poster dan Tanggal Tayang