KALTENGLIMA.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menginformasikan bahwa kecepatan angin di wilayah perairan Provinsi Bengkulu umumnya bertiup dari arah barat daya menuju timur laut dengan kecepatan antara dua hingga 20 knot.
Menurut Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Pulau Baai Bengkulu, Anang Anwar, adanya wilayah konvergensi serta belokan angin di kawasan tersebut memicu peningkatan potensi pembentukan awan hujan di perairan Bengkulu.
Kondisi angin yang cukup kencang ini juga menyebabkan potensi terjadinya gelombang tinggi hingga 2,5 meter, terutama di wilayah perairan Bengkulu bagian utara, tengah, selatan, serta sekitar Pulau Enggano.
Baca Juga: Pasca Kecelakaan Jaklingko, Pemprov DKI Perbaiki Proses Seleksi Sopir
Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat, khususnya yang berada di Kota Bengkulu dan sekitarnya, agar meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan gelombang tinggi.
Peringatan tersebut menjadi sangat relevan menyusul insiden tragis yang terjadi di perairan Pantai Malabero, Kota Bengkulu pada Minggu, 11 Mei sekitar pukul 16.00 WIB.
Sebuah kapal yang mengangkut 104 orang dari Pulau Tikus, terdiri dari 98 wisatawan, satu orang nakhoda, dan lima anak buah kapal, dilaporkan tenggelam.
Baca Juga: Kronologi Ledakan Pemusnahan Amunisi di Garut yang Menewaskan 13 Orang
Kepala Satuan Intelijen Polres Kota Bengkulu, AKP Freddy Triandy Hutabarat, menyampaikan bahwa tujuh orang meninggal dunia akibat kejadian ini.
Korban jiwa telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Harapan dan Doa (RSHD) Kota Bengkulu. Para korban berasal dari berbagai wilayah, termasuk Lubuk Linggau, Kota Bengkulu, Kepahiang, Rejang Lebong, dan Padang Utara.
Freddy juga menambahkan bahwa data korban terus diperbarui seiring dengan proses penanganan dan evakuasi yang masih berlangsung.
Artikel Terkait
Polda Jatim Tangkap 1.475 Tersangka Berantas Aksi Premanisme
Pemprov DKI Mulai Laksanakan Pemeriksaan Kesehatan Hewan Kurban
Komisi III DPR Ajukn Jaminan Penangguhan Penahanan Mahasiswi ITB
Calon Pengantin Pria di Palembang Nyaris Tewas Dibacok Jelang Akad, Diduga Karena Dendam Lama