KALTENGLIMA.COM - Kepala BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, menyampaikan bahwa hingga akhir 2024, sebanyak 98,45 persen penduduk Indonesia telah terdaftar dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Cakupan ini mencakup lebih dari 278 juta jiwa dan menjangkau 35 provinsi serta 473 kabupaten/kota.
Angka tersebut menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya dan menandakan pencapaian target Universal Health Coverage (UHC) secara nasional.
Dalam upaya pemerataan layanan, BPJS Kesehatan menerapkan kebijakan kompensasi untuk daerah yang belum memiliki fasilitas kesehatan memadai.
Baca Juga: KPK Panggil Khalid Basalamah untuk Bantu Penyidikan Kuota Haji Khusus
Kompensasi ini dilakukan dengan mengirim tenaga medis, menggandeng fasilitas kesehatan bergerak, atau bekerja sama dengan penyedia layanan yang memenuhi kriteria tertentu. Layanan jemput bola telah dilakukan di 46 titik di 11 provinsi yang sebagian besar berada di wilayah timur Indonesia.
Ghufron juga melaporkan bahwa tingkat kepuasan peserta JKN terus meningkat, mencapai skor 92,15 pada 2024. Hal ini didukung oleh kemudahan akses layanan, waktu antre yang lebih singkat, dan pelayanan yang setara bagi seluruh peserta.
Di sisi lain, BPJS Kesehatan juga memperoleh skor sangat baik dari DJSN dan peningkatan signifikan dalam Survei Penilaian Integritas dari KPK.
Baca Juga: Tindak Tegas, Kemenhut Tutup Total 9 Area Ilegal di Tanah Datar
Menurut Ghufron, keberhasilan JKN merupakan hasil sinergi seluruh pihak, dan keberlanjutannya harus terus didukung demi memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Artikel Terkait
Tegaskan Tak Ada Kebijakan Beri Bahan Mentah, BGN : 1 SPPG Salah Interpretasi
Ending Drama Dimas Anggara Gampar Keisha Alvaro
Pendaki Wanita Asal Brasil Tewas di Gunung Rinjani, Tim SAR Lanjutkan Proses Evakuasi
Setelah Terjatuh dari Puncak, Jovita Pendaki Gunung Muria Ditemukan Tewas