KALTENGLIMA.COM - Akademisi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Endro Dwi Hatmanto menilai pernyataan kontroversial Menteri Agama Nasaruddin Umar tentang kesejahteraan guru justru menyingkap persoalan lama yang dialami para pendidik di Indonesia.
Menurutnya, meski bermaksud menekankan semangat pengabdian, ucapan Menag itu terkesan merendahkan profesi guru.
Endro menegaskan, kondisi kesejahteraan guru, terutama honorer, masih jauh dari layak dan tidak bisa hanya dipandang sebagai persoalan individu.
Baca Juga: Pemerintah Bakal Kasih Diskon Pesawat Periode Natal dan Tahu Baru
Menurutnya, pemerintah pusat perlu hadir dengan kebijakan nyata, salah satunya menetapkan standar kesejahteraan guru secara nasional.
Hal ini penting agar profesi guru tidak lagi dipandang sebagai pilihan pasrah, melainkan profesi yang benar-benar dihargai.
Sebelumnya, Menag Nasaruddin Umar menuai kritik usai menyebut jika ingin mencari uang jangan menjadi guru, melainkan pedagang. Pernyataan itu lantas diklarifikasi dengan permohonan maaf.
Baca Juga: KPK Beri Penjelasan Terkait Kemungkinan Nadiem Makarim jadi Tersangka Kasus Chromebook
Nasaruddin menegaskan tidak ada niat untuk merendahkan profesi guru, bahkan ia sendiri telah lama berprofesi sebagai pendidik dan memahami pentingnya kesejahteraan yang layak bagi guru.
Artikel Terkait
Menko Yusril Pastikan Pemerintah Respon Permintaan 17+8
Influencer Serahkan 17+8 Tuntutan Rakyat ke DPR
Kejagung Tetapkan Eks Mendikbudristek Nadiem Makarim sebagai Tersangka Korupsi Chromebook
Polisi Tetapkan 28 Tersangka Kasus Kerusuhan DPRD Cirebon