KALTENGLIMA.COM - Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan bahwa operasi pencarian dan evakuasi korban runtuhan bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur akan terus dilanjutkan hingga seluruh area benar-benar bersih dari reruntuhan dan dipastikan tidak ada lagi korban yang tertinggal.
Kepala Basarnas Mohammad Syafii menjelaskan bahwa operasi baru akan dinyatakan selesai apabila lokasi kejadian telah benar-benar aman, seluruh material bangunan berhasil dipisahkan, dan tidak ditemukan korban tambahan.
Meskipun Basarnas umumnya memiliki prosedur operasi standar selama tujuh hari dengan kemungkinan perpanjangan hingga tiga hari, penanganan kasus ini dilakukan secara khusus karena jumlah korban yang cukup banyak serta kompleksitas struktur bangunan yang runtuh.
Baca Juga: Antisipasi Wabah DBD, Dinkes Palembang Lakukan Pembagian Larvasida
Hingga hari kedelapan sejak insiden terjadi, operasi masih dilakukan selama 24 jam penuh dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Polri, BNPB, BPBD, PMI, Dinas Pemadam Kebakaran, serta relawan dari berbagai lembaga terkait.
Syafii menegaskan bahwa meskipun operasi pencarian dan penyelamatan nantinya dinyatakan selesai, upaya penanganan pascabencana tetap akan berlanjut di bawah koordinasi BNPB bersama kementerian dan instansi lain sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
Ia menambahkan bahwa penyelesaian operasi tidak berarti berakhirnya seluruh kegiatan penanganan, melainkan akan dilanjutkan dengan tahap-tahap lain seperti pemulihan dan pendataan.
Baca Juga: Dugaan Korupsi Percepatan Haji, KPK Lacak Alur Uang ke Pejabat Kemenag
Berdasarkan data dari posko tanggap darurat di Sidoarjo hingga Senin pukul 18.38 WIB, tercatat sebanyak 169 orang telah berhasil dievakuasi.
Dari jumlah tersebut, 104 orang ditemukan dalam kondisi selamat dan telah mendapatkan perawatan medis, sementara sisanya meninggal dunia.
Selain itu, tim SAR gabungan juga menemukan enam potongan tubuh yang saat ini masih dalam proses identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jawa Timur di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya.
Baca Juga: Banjir Melanda 16 Provinsi di Thailand, Belasan Warga Dilaporkan Tewas
Jumlah korban diperkirakan masih dapat berubah seiring dengan proses asesmen di lapangan yang terus dilakukan secara intensif.
Artikel Terkait
Kasus Korupsi PLTU 1 Kalbar, Polri Buka Penyelidikan Dugaan TPPU
Curi Emas 25 Gram, Pria di Toko Mas Tjantik Pasar Koja Dikeroyok Warga
Jaksa Tuntut Ketua Kadin Cilegon 5 Tahun Bui atas Kasus Pemerasan Proyek CAA
Dugaan Korupsi Percepatan Haji, KPK Lacak Alur Uang ke Pejabat Kemenag