KALTENGLIMA.COM - Keluarga korban runtuhnya Pondok Pesantren Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo, mendesak agar proses hukum tetap dijalankan di tengah upaya identifikasi para korban yang masih berlangsung.
Salah satu keluarga korban, Fauzi, warga asal Madura yang kini tinggal di Depok, Jawa Barat, menyampaikan bahwa keluarganya sangat berduka dan kehilangan akibat tragedi tersebut.
Putranya, Toharul Maulidi (16), yang merupakan siswa kelas 3 SMP, berhasil selamat, namun empat keponakannya Albi, Ubaidillah, Haikal Ridwan, dan Muzaki Yusuf meninggal dunia dalam peristiwa itu.
Baca Juga: KPK Ungkap Temuan Praktik Jual Beli Kuota Haji Milik Petugas Kesehatan
Fauzi mempertanyakan penyebab utama ambruknya bangunan ponpes, terutama terkait aktivitas pengecoran di lantai atas yang dilakukan saat para santri sedang menunaikan salat di bawah. Ia menilai adanya indikasi kelalaian dalam prosedur keselamatan kerja yang harus diusut secara hukum.
Menurutnya, jika memang terdapat pelanggaran atau kelalaian manusia, maka pihak yang bertanggung jawab harus diproses sesuai hukum, tanpa pandang bulu.
Ia menegaskan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara adil, terlepas dari status sosial atau jabatan pihak yang terlibat.
Baca Juga: Pemkab Mura Gandeng PLN ULP Puruk Cahu Edukasi Masyarakat Soal Listrik Aman dan Efisien
Meski keluarga korban belum mengambil langkah hukum secara langsung, Fauzi berharap aparat penegak hukum segera melakukan penyelidikan terhadap penyebab kejadian tanpa menunggu proses identifikasi selesai.
Ia juga meminta agar seluruh informasi yang beredar di publik didasarkan pada data dan fakta yang akurat untuk menghindari kesalahpahaman.
Sementara itu, Rumah Sakit Bhayangkara Surabaya melaporkan telah menerima 62 kantong jenazah korban ambruknya Ponpes Al Khoziny hingga Selasa siang.
Baca Juga: Pemkab Murung Raya, TNI-Polri dan Stakeholder Penanaman Jagung Serentak
Dari jumlah tersebut, sebanyak 17 jenazah sudah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada keluarga masing-masing.
Artikel Terkait
Tim SAR Lanjutkan Pencarian Nelayan yang Hilang di Perairan Pulau Bokor
Kasus Korupsi Kuota Haji, KPK Dalami Aliran Dana Fee Percepatan melalui Dua Saksi
Bertahan di Tengah Laut, Empat Nelayan Hilang Ditemukan di Atas Kapal Terbalik
Fitur Find My iPhone Bikin Polisi Gagalkan Penyelundupan 40.000 Ponsel ke China