KALTENGLIMA.COM - Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq menyatakan bahwa pemerintah akan meninjau ulang tata ruang di wilayah Sumatera yang terdampak banjir sebagai langkah penting untuk memulihkan ekosistem serta memperkuat daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Dalam sosialisasi hasil Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-30 di Brasil, ia menjelaskan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup telah memiliki Kajian Lingkungan Hidup Strategis yang menekankan perlunya penambahan kawasan lindung di daerah-daerah rawan bencana.
Melalui kejadian banjir besar ini, ia menegaskan perlunya evaluasi menyeluruh, tidak hanya terhadap aktivitas usaha di sepanjang daerah aliran sungai, tetapi juga terhadap tata ruang yang selama ini tidak mempertimbangkan kemampuan lingkungan dalam mendukung aktivitas manusia.
Baca Juga: Guncangan Gempa 5,0 SR Landa Nias Selatan
Hanif memberikan contoh kondisi di Jawa Barat, di mana kawasan lindung saat ini hanya tersisa sekitar 400 ribu hektare dari total 1,6 juta hektare yang seharusnya berfungsi sebagai area tangkapan air.
Situasi serupa juga terlihat di DAS Batang Toru, salah satu wilayah terdampak banjir di Sumatera Utara, di mana kawasan hutan yang masih tersisa berada di bawah 40 persen, bahkan sebagian wilayah hulu telah dialihfungsikan menjadi areal penggunaan lain yang seharusnya ditetapkan sebagai kawasan lindung.
Ia menambahkan bahwa tim Kementerian Lingkungan Hidup masih melakukan pendalaman terhadap kondisi tata ruang di daerah lain yang terdampak bencana seperti Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Baca Juga: Eks Bupati Langkat dan Saudara Divonis 4 Tahun atas Kasus Korupsi
Jika hasil peninjauan menunjukkan bahwa tata ruang tidak sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, maka Kementerian Lingkungan Hidup berkewajiban merekomendasikan agar wilayah-wilayah tersebut dikembalikan ke fungsi lingkungan yang semestinya.
Langkah ini juga selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto agar perlindungan lingkungan kembali ditegakkan di seluruh wilayah Indonesia, mengingat dampak besar yang ditimbulkan apabila hal tersebut diabaikan.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana sebelumnya melaporkan bahwa banjir dan longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat telah menyebabkan 712 korban jiwa hingga Selasa sore.
Artikel Terkait
Upaya Selundupkan 1,79 Kg Sabu Digagalkan Bea Cukai Batam, WN Malaysia Ditangkap
Usai Sita Motor dan Mobil Mewah, KPK Periksa Sumber Penghasilan Ridwan Kamil
Bireuen Dilanda Banjir, Ratusan Warga Memerlukan Tenda Darurat
Eks Bupati Langkat dan Saudara Divonis 4 Tahun atas Kasus Korupsi