KALTENGLIMA.COM - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi meninggalnya seorang sopir truk sampah Sudin Lingkungan Hidup Jakarta Selatan yang diduga kelelahan usai menunggu lama saat antre bongkar muatan di TPST Bantargebang.
Ia menyebut telah menerima laporan awal terkait kondisi korban yang ternyata memiliki riwayat penyakit jantung.
“Saya mendapat laporan langsung dari Wali Kota Jakarta Selatan. Memang yang bersangkutan terindikasi mengidap penyakit jantung,” ujar Pramono di Penjaringan, Jakarta Selatan, Senin, 8 Desember.
Baca Juga: Polisi Bongkar Sindikat Penggelapan Mobil di Bandara Ngurah Rai Bali
Pemprov DKI memastikan seluruh prosedur administratif serta bantuan kepada keluarga telah diberikan. Menurut Pramono, santunan berasal dari dinas terkait maupun BPJS Ketenagakerjaan.
“Saya sudah meminta agar santunan maksimal diberikan karena korban meninggal saat bekerja,” katanya.
Ia menambahkan seluruh bantuan telah disalurkan dan dirinya memantau langsung proses tersebut. Diketahui, sopir bernama Wahyudi dari Sudin LH Jakarta Selatan meninggal pada Jumat, 5 Desember 2025 setelah mengantre lama untuk membongkar sampah di TPST Bantargebang.
Baca Juga: Seorang Wanita Asal Mampang Tewas Tak Wajar di Gunungputri Bogor
Rekan-rekan sopir menyebut antrean bongkar muatan bisa berlangsung hingga 20 jam dan diduga menyebabkan kelelahan berat sehingga memicu insiden tersebut.
Artikel Terkait
Terdapat Bibit Siklon di Samudra Hindia, Wilayah Ini Berpotensi Terdampak
Wilayah Ini Diprediksi Banjir Rob saat Natal-Tahun Baru, Berikut Daftarnya
Presiden Prabowo Soroti Bupati Aceh Selatan yang Pergi Umrah
Seorang Wanita Asal Mampang Tewas Tak Wajar di Gunungputri Bogor