KALTENGLIMA.COM - Film berjudul Merah Putih: One for All mendapat kritik dari warganet Indonesia. Tidak hanya warganet, beberapa anggota DPR RI juga memberikan tanggapan terhadap film tersebut.
Banyak warganet mengomentari film animasi tersebut karena tampilan visualnya. Beberapa bahkan membahas hal-hal terkait biaya pembuatan film animasi itu.
Seperti warganet, anggota DPR RI Lalu Hadrian Irfani juga memberikan tanggapan.
Baca Juga: Jangan Diabaikan! Tanda-Tanda Penyakit Jantung Bisa Muncul hingga 10 Tahun Sebelum Terjadi
Ia sebenarnya mendukung produksi karya anak bangsa, tetapi berharap masukan dari masyarakat bisa menjadi pembelajaran untuk masa depan.
"Info terkait film ini cukup terbatas. Di berbagai media di internet, hanya menyebutkan bahwa animasi ini adalah film animasi lokal yang bertema nasionalisme, tetapi kontroversi utamanya justru terletak pada kualitas dan anggaran pembuatannya," kata Lalu Hadrian kepada wartawan, Senin (11/8/2025).
Lalu Hadrian menyebut bahwa banyak orang di media sosial memberikan komentar tentang kualitas visual dari film animasi tersebut. Meski begitu, ketua Komisi X DPR RI tetap menghargai pembuatan film Merah Putih: One for All.
Baca Juga: Siapa yang Menyangka, Kebiasaan Ngupil Bisa Jadi Memicu Penyakit Serius
"Berbagai media juga menyebut bahwa respons publik justru antara apresiasi terhadap pesan dan kekecewaan atas kualitas visual," ujar Lalu Hadrian.
"Saya mengapresiasi saja hadirnya film Merah Putih: One for All sebagai bagian dari kontribusi kreatif dalam menanamkan nilai kebangsaan dan persatuan," tambahnya.
Wakil Ketua Komisi X DPR ini merasa kritik dari masyarakat bisa menjadi bahan evaluasi untuk masa depan. Ia juga berharap pemerintah bisa mendukung karya-karya dari putra putri bangsa.
Baca Juga: Polda NTB Mengungkap Dugaan Brigadir Nurhadi Dianiaya 2 Atasannya hingga Tewas