KALTENGLIMA.COM - Sebuah studi menemukan hubungan antara kebiasaan ngupil serta peningkatan risiko demensia. Demensia yaitu gangguan fungsi otak yang memicu penurunan kemampuan berpikir dan mengingat, salah satu contohnya yaitu alzheimer. Mengupil disebut bisa memicu kerusakan jaringan dalam hidung yang membuat spesies bakteri tertentu memiliki jalur lebih mudah untuk menginfeksi otak. Kemudian, otak merespons keberadaan bakteri tersebut dengan cara menyerupai tanda penyakit alzheimer.
Penelitian dilakukan oleh ilmuwan Griffith University Australia menggunakan bakteri Chlamydia pneumoniae, yang umumnya bisa memicu pneumonia pada manusia, pada tikus uji coba. Bakteri ini juga ditemukan pada sebagian besar otak manusia yang memiliki demensia. Hasilnya menunjukkan bakteri bisa bergerak melalui saraf penciuman yang menghubungkan rongga hidung dengan otak. Selain itu, kerusakan pada epitel hidung (lapisan rongga hidung) juga membuat infeksi pada saraf menjadi lebih parah. Tikus akhirnya menghasilkan lebih banyak protein amyloid-beta, protein yang dilepaskan sebagai respons terhadap infeksi. Plak protein ini juga ditemukan dalam jumlah besar pada otak manusia pengidap alzheimer.
"Kami adalah yang pertama menunjukkan bahwa Chlamydia pneumoniae dapat langsung masuk melalui hidung ke otak dan memicu patologi yang mirip penyakit Alzheimer," ucap ahli saraf Griffith University, James St John, dikutip dari Science Alert, Senin (11/8/2025).
Baca Juga: Polda NTB Mengungkap Dugaan Brigadir Nurhadi Dianiaya 2 Atasannya hingga Tewas
"Kami melihat hal ini terjadi pada model tikus, dan buktinya berpotensi menakutkan bagi manusia juga," sambungnya.
Artikel Terkait
TNI AD Bentuk Tim Investigasi Atas Kasus Tewasnya Prada Lucky Namo
KPK Belum Naikkan Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Google Cloud ke Penyidikan
Menjadi Paskibraka Nasional: Syarat dan Dokumen Pendaftaran 2025
Dukung Ketahanan Pangan, Gubernur dan Wagub Kalteng Hadiri Panen Raya di Kapuas
Pj Bupati Barito Utara Buka Pembekalan Latsar CPNS Secara Virtual