Selain dua korban meninggal, empat remaja lainnya juga mengalami luka akibat sabetan senjata tajam. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk mengumpulkan barang bukti dari lokasi tawuran.
Pihak kepolisian juga mengimbau para orang tua agar lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari.
AKBP Agta menekankan bahwa sebagian besar aksi tawuran bermula dari tantangan di media sosial, sehingga peran aktif orang tua dalam memantau keberadaan anak sangat penting, khususnya bila mereka masih berada di luar rumah setelah pukul enam sore.