Selain dua korban meninggal, empat remaja lainnya juga mengalami luka akibat sabetan senjata tajam. Polisi saat ini masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, termasuk mengumpulkan barang bukti dari lokasi tawuran.
Pihak kepolisian juga mengimbau para orang tua agar lebih ketat mengawasi aktivitas anak-anak mereka, terutama pada malam hari.
AKBP Agta menekankan bahwa sebagian besar aksi tawuran bermula dari tantangan di media sosial, sehingga peran aktif orang tua dalam memantau keberadaan anak sangat penting, khususnya bila mereka masih berada di luar rumah setelah pukul enam sore.
Artikel Terkait
Kualitas Udara Jakarta Memburuk, Warga Diimbau Pakai Masker Akhir Pekan Ini
Polres Demak Ringkus Lima Terduga Terkait Pembunuhan
Mahasiswa BINUS Ciptakan Alat Penerjemah Bahasa Isyarat dengan Teknologi GPU
Forsikap Desak KPK Segera Tetapkan Tersangka Kasus Kuota Haji