Baik itu rokok konvensional yang dibakar, atau jenis elektrik seperti vape, dan lain sebagainya tetap memiliki risiko penyakit yang sama.
Baca Juga: Malaysia Open 2024: Jadwal Pertandingan 5 Wakil Indonesia di 32 Besar Hari Ini
Perokok yang sadar dengan bahaya rokok mungkin akan berpikir untuk berhenti mengkonsumsi rokok.
Mengunyah permen mungkin jadi salah satu opsi, tapi apakah ini memang cara yang tepat?
Dokter spesialis kejiwaan Tribowo Ginting menjelaskan, mengunyah permen karet atau mengonsumsi permen isap hanya membuat mulut sibuk sehingga keinginan untuk merokok berkurang.
Baca Juga: Yanto Basna Berlabuh ke Liga Thailand, Gabung Klub PT Prachuap FC
Faktanya, makan permen tak bisa menghilangkan rasa ingin merokok.
Tribowo menjelaskan, ada beberapa faktor yang menyebabkan seseorang merokok.
Di antaranya adalah kebiasaan, lingkungan masyarakat, dan rasa ketergantungan (aditif).
Baca Juga: Intip Makanan Menyehatkam Jantung dan Pembunuh Kolestrol Jahat, Apa Saja?
Sedangkan makan permen hanya menggantikan rasa nyaman yang muncul pada mulut ketika terbiasa merokok.
Sementara faktor lain seperti keadaan lingkungan perokok, tidak bisa diatasi dengan makan permen.
Apalagi jika seseorang sudah ketergantungan merokok, maka kebutuhan akan nikotin dirasa harus terpenuhi dan tidak tergantikan oleh permen.
Baca Juga: Indonesia Kalah Telak Atas Iran dengan Lima Gol Tanpa Balas
"Mengunyah permen lebih pada salah satu bentuk terapi untuk tidak merokok, tapi dia tidak menghilangkan rasa ketergantungannya, dia juga tak bisa menahan keinginan merokok ketika berada di lingkungan atau kelompok perokok," katanya.
Artikel Terkait
Fresh Graduate Bersiap Daftar CPNS 2024
Dukung SPBE, Kominfo Barito Utara Sebar Bandwith Internet 1000 Megabyte ke OPD dan Ruang Publik
Haechan NCT Absen dari Kegiatan Grup Karena Alami Radang Amandel, Intip Penyebabnya
Police Goes To School di Murung Raya, Ajak Pelajar Tertib Berlalulintas
Viral! Pemuda di Tangerang Derita Limfedema, Kakinya Membengkak hingga 50 Kg