KALTENGLIMA.COM - Trust issue adalah ketidakmampuan untuk mempercayai dan mengandalkan orang lain, yang sering kali terganggu karena pengalaman traumatis atau negatif di masa lalu. Beberapa tanda yang dapat mengindikasikan trust issue termasuk menghindari komitmen dalam hubungan romantis, menghindari persahabatan dekat, dan sulit memaafkan kesalahan kecil yang disalahartikan sebagai sesuatu yang besar.
Kepercayaan sendiri merupakan keyakinan akan keandalan dan kebenaran orang lain, yang memungkinkan kita untuk menilai integritas dan kejujuran mereka. Namun, bagi orang yang mengalami trust issue, seringkali sulit untuk menentukan siapa yang harus dipercaya, seberapa besar rasa percaya yang harus diberikan, dan kapan harus menarik kembali kepercayaan tersebut.
Penyebab trust issue dapat berasal dari berbagai faktor, seperti pengalaman masa kecil yang buruk, hubungan interpersonal yang toksik, gaslighting, atau pelecehan narsistik dari orang yang dicintai. Orang yang mengalami trust issue sering kali hidup dalam ketakutan akan penghianatan, pengabaian, atau manipulasi, yang dapat mengakibatkan kesulitan dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat.
Baca Juga: Makanan Jatuh '5 Detik' Apakah Masih Aman Dikonsumsi? Ini Penjelasan Dokter
Untuk mengatasi trust issue, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
1. Menerima risiko: Penting untuk menerima bahwa tidak ada yang sempurna, termasuk diri sendiri dan orang lain. Menerima risiko yang muncul saat mempercayai orang lain merupakan langkah penting dalam proses penyembuhan.
2. Pelajari cara kerja kepercayaan: Berusaha memahami bagaimana proses kepercayaan terbentuk dan berkembang dalam hubungan, serta menetapkan batasan yang tepat dalam membangun kepercayaan kembali.
3. Ambil risiko emosional: Terkadang diperlukan keberanian untuk melompat ke depan dan mengambil risiko emosional dengan membuka diri dan mempercayai orang lain.
Baca Juga: PDGI Buka Suara Terkait Wanita di Ngawi Meninggal Usai Cabut Gigi Geraham
4. Temukan akar masalahnya: Penting untuk mencari akar masalah trust issue, yang seringkali berkaitan dengan pengalaman masa lalu yang traumatis atau negatif. Bekerja sama dengan seorang konselor atau psikolog klinis dapat membantu dalam proses ini.
5. Berkomunikasi dengan jujur: Komunikasi yang terbuka dan jujur merupakan kunci dalam membangun dan mempertahankan hubungan yang sehat. Berbicaralah dengan jujur kepada orang-orang terdekat tentang keraguan dan ketakutan Anda.
6. Memahami intensitas interaksi: Penting untuk memahami pola interaksi dengan orang lain, serta memberikan penghargaan kepada mereka yang menjadi dukungan dan support system Anda.
Baca Juga: Jelang Musim Haji 2024, WHO Wanti-wanti Penularan MERS-CoV di Arab Saudi
Dengan kesabaran, komitmen, dan dukungan yang tepat, seseorang yang mengalami trust issue dapat memulihkan kepercayaannya dan membangun hubungan yang lebih sehat di masa depan.
Artikel Terkait
Kemenkes Sarankan Masyarakat Perbanyak Minum Air Putih Saat Hadapi Cuaca Panas
Hati-hati! Dokter Beberkan Ciri-ciri ‘Mata Ngantuk’ Pertanda Penyakit
Kematian Akibat DBD Naik Nyaris 3 Kali Lipat di Indonesia, Terbanyak dari Kelompok Ini