KALTENGLIMA.COM - Menurut Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof Dr dr Aru W Sudoyo, SpPD-KHOM, banyak pasien kanker Indonesia memilih untuk berobat ke luar negeri, tidak karena kualitas dokter di Indonesia kalah dengan negara tetangga, tetapi karena faktor-faktor lain seperti geografis dan harga pengobatan yang lebih terjangkau di luar negeri. Salah satu destinasi yang populer untuk berobat kanker adalah Penang, Malaysia.
Menurut Prof Aru, banyak pasien, terutama yang tinggal dekat, memilih berobat ke Malaysia karena biaya pengobatan kanker di sana lebih murah dibanding di Indonesia.
Biaya obat-obatan dan prosedur seperti PET Scan juga lebih terjangkau di Malaysia. Faktor geografis juga mempengaruhi, di mana pasien kanker dari Pulau Sumatera cenderung memilih berobat ke Malaysia yang jaraknya lebih dekat dibanding ke Jakarta.
Baca Juga: Ini Dia Cara Buat Watermark di KTP Cegah Data Disalahgunakan
Selain itu, harga tiket pesawat ke luar negeri juga seringkali lebih murah daripada penerbangan domestik, membuat berobat ke luar negeri menjadi pilihan yang lebih ekonomis bagi sebagian besar pasien.
Prof Aru menegaskan bahwa dalam hal kualitas tenaga medis, dokter-dokter di Indonesia memiliki standar yang sama baiknya dengan negara lain.
Data dari Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 juga menunjukkan bahwa 1 dari 1.000 rumah tangga pernah mengakses layanan kesehatan di luar negeri dalam 3 tahun terakhir, dengan medical check-up menjadi prosedur medis yang paling umum dilakukan.
Baca Juga: Apa Penyebab Kecelakaan Maut Elf Vs Tronton di Tol Boyolali?
Selain Malaysia, negara lain seperti Singapura, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Korea Selatan juga menjadi tujuan utama untuk berobat.
Alasan-alasan lain yang menyebabkan masyarakat memilih berobat ke luar negeri termasuk komunikasi yang lebih baik dengan petugas medis, akses yang lebih mudah, dan biaya pengobatan yang lebih terjangkau.
Artikel Terkait
Mengenal Salah Satu Bahasa Cinta Words of Affirmation: Manfaat dan Maknanya
5 Tips Merawat Luka Duka: Menjalani Hidup Setelah Kehilangan
Karena Hal Ini Bocah 12 Tahun di Taiwan Harus Cuci Darah