Tuberkulosis: Ancaman yang Tak Boleh Disepelekan

photo author
- Senin, 5 Agustus 2024 | 11:39 WIB
Waspada! Tuberkulosis: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai (freepik/pikisuperstar)
Waspada! Tuberkulosis: Penyakit Menular yang Perlu Diwaspadai (freepik/pikisuperstar)

KALTENGLIMA.COM - Tuberkulosis (TBC) adalah penyakit menular yang terutama menyerang paru-paru. Penyakit ini disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis.

Meski terdengar kuno, TBC masih menjadi masalah kesehatan global yang serius.

Gejala TBC bisa sangat bervariasi dan seringkali tidak terlalu spesifik, sehingga seringkali terlambat terdiagnosis.

Baca Juga: PlayStation Portal: Konsol Genggam untuk Pengalaman Gaming Baru

Beberapa gejala umum TBC meliputi:

  • Batuk berkepanjangan: Batuk kering yang berlangsung lebih dari 2 minggu adalah salah satu gejala paling umum.
  • Demam: Demam ringan yang sering terjadi di malam hari.
  • Nyeri dada: Rasa sakit atau ketidaknyamanan pada dada, terutama saat batuk atau bernapas dalam.
  • Kelelahan: Merasa lelah terus-terusan dan tidak berenergi.
  • Penurunan berat badan: Tanpa sebab yang jelas, berat badan menurun drastis.
  • Kehilangan nafsu makan: Tidak nafsu makan dan merasa mual.
  • Berkeringat di malam hari: Berkeringat berlebihan saat tidur.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Anak Picky Eater

Tuberkulosis disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang biasanya menyebar melalui udara ketika penderita TBC batuk, bersin, atau berbicara.

Bakteri ini kemudian masuk ke dalam paru-paru orang sehat dan menyebabkan infeksi.

Baca Juga: 5 Makanan Ini Cocok Jinakkan Hipertensi

Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena TBC, antara lain:

  • Kontak dengan penderita TBC: Tinggal atau bekerja dengan penderita TBC meningkatkan risiko penularan.
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah: Orang dengan HIV/AIDS, diabetes, atau penyakit kronis lainnya lebih rentan terhadap TBC.
  • Malnutrisi: Kekurangan gizi dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi.
  • Penggunaan obat-obatan tertentu: Beberapa obat, seperti obat untuk mengobati kanker atau organ transplantasi, dapat menekan sistem kekebalan tubuh.
  • Lingkungan yang padat dan tidak sehat: Tempat tinggal yang padat dan luas yang buruk dapat mempermudah penyebaran bakteri TBC.

Baca Juga: Bosan dengan Panggilan Dari Nomor yang Tidak Dikenal? Ini Solusinya!

Untuk mendiagnosis TBC, dokter akan melakukan beberapa pemeriksaan, seperti:

  • Tes kulit tuberculin: Tes ini dilakukan dengan menambahkan sedikit cairan tuberculin di bawah kulit. Reaksi kulit yang positif menunjukkan adanya infeksi TBC, tetapi tidak selalu berarti TBC aktif.
  • Tes darah: Tes darah dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan bakteri TBC dalam tubuh.
  • Rontgen dada: Foto rontgen dada dapat menunjukkan adanya perubahan pada paru-paru yang khas pada penderita TBC.
  • Dahak: Pemeriksaan dahak dilakukan untuk mencari bakteri TBC.

Baca Juga: Hati-hati! Penyakit Lyme Mengintai Akibat Pemanasan Global

TBC adalah penyakit yang dapat disembuhkan dengan pengobatan yang tepat. Pengobatan TBC biasanya melibatkan penggunaan kombinasi beberapa jenis obat anti tuberkulosis dalam jangka waktu yang lama, biasanya selama 6-9 bulan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Delia Anisya Fitri

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

Berapa Panjang Usus Halus Orang Dewasa dan Fungsinya?

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:55 WIB

Bahaya Kebiasaan Mengunyah Es Batu bagi Kesehatan Gigi

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:18 WIB
X