KALTENGLIMA.COM - Laporan mengenai enam nelayan yang tewas secara misterius di Merak telah menimbulkan kekhawatiran baru terkait kemungkinan penyebaran virus atau bakteri.
Perhatian juga tertuju pada proses evakuasi yang dilakukan oleh petugas dengan alat pelindung diri (APD) lengkap, termasuk baju hazmat.
Selain itu, sembilan orang yang melakukan kontak dekat dan juga mengeluhkan gejala dipantau ketat oleh Kementerian Kesehatan RI dan harus menjalani isolasi atau karantina di fasilitas kesehatan.
Baca Juga: 6 Nelayan Tewas Misterius di Merak-9 Orang Diisolasi, Kemenkes Ungkap Dugaan Awalnya
Juru bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril, menyebut bahwa beberapa pasien saat ini mengeluhkan gejala mulai dari tingkat sedang hingga berat.
Gejala-gejala tersebut termasuk kondisi lemas, nyeri pada otot betis, serta beberapa pasien yang mengalami rasa tidak nyaman saat bernapas dan sesak.
Namun, pihaknya tidak menemukan keluhan umum lain seperti demam atau gejala yang berkaitan dengan pencernaan. Sebagian besar pasien juga menunjukkan sklera ikterik.
Baca Juga: Mudah Diterapkan, Penyempitan Pembuluh Darah Dapat Dicegah dengan Cara Ini
Sklera ikterik umumnya terjadi pada kasus gangguan di organ hati, kandung kemih, atau anemia akibat hemolisis yang melibatkan seluruh bagian putih mata.
Keluhan ini biasanya disertai dengan perubahan warna kulit menjadi kuning dan keluhan penyerta lainnya. Diagnosis pasti memerlukan pemeriksaan fungsi hati dan bilirubin.
Hasil laboratorium pada kru Kapal Motor (KM) Sri Mariana yang jatuh sakit diperkirakan baru akan keluar dalam waktu sepekan.
Dugaan sementara menunjukkan bahwa tikus yang ada di kapal tersebut menyebabkan leptospirosis. Pasien yang selamat saat ini masih dikarantina untuk dipantau kondisi kesehatannya.
Artikel Terkait
Ternyata Ini Penyebab Anak Picky Eater
Tuberkulosis: Ancaman yang Tak Boleh Disepelekan
Ketahui Jenis Kopi Putih dan Manfaatnya untuk Tubuh